Peringati Harkitnas di Tengah Pandemi Covid-19 Digelar Secara Virtual

Saat melaksanakan upacara dalam rangka peringati Harkitnas yang digelar secara virtual.

DEMAK,harian7.com – Peringati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke – 112 di tengah pandemi Covid-19 kali ini digelar berbeda dari peringatan sebelumnya.

Jika sebelumnya dilakukan upacara  dengan khidmat, di mana melibatkan banyak peserta yang berbaris rapi di lapangan. Namun, di tengah pandemi Covid-19, untuk menghindari kerumunan, upacara Harkitnas dilaksanakan secara virtual yang disiarkan streaming melalui http://kominfo/Harkitnas2020.

Begitu pun yang dilakukan karyawan/karyawati di lingkungan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Demak yang mengikuti upacara peringatan Harkitnas melalui virtual di di ruang pertemuan, Rabu (20/5/2020), dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, yaitu dengan menjaga jarak dan memakai masker.

Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia selaku Pembina ucpacara Johnny G Plate menyampaikan, bangsa Indonesia saat ini tengah menghadapi situasi pandemi Covid-19. Sejumlah daerah telah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Pada saat yang sama Pemerintah telah dan sedang menyiapkan berbagai langkah untuk memastikan bahwa kebutuhan dasar masyarakat tetap dapat terpenuhi.

“Protokol kesehatan tetap harus dijalankan sebagai pedoman penting dalam berinteraksi sosial, serta menjaga agar kepentingan rakyat, secara khusus aspek ekonomi dan lapangan kerja tetap terjaga. Dan kita sebagai bangsa terpanggil untuk berkolaborasi memutus mata rantai penyebaran Covid-19 agar masyarakat bangsa ini tidak terpapar semakin luas akibat pandemi ini sekaligus tidak terkapar karena dampak ekonomi dan sosial,” jelas Johnny G Plate.

Johnny menegaskan, makna lain dari peringatan Harkitnas di tengah pandemi Covid-19 adalah dorongan percepatan memasuki era digital.

“Mari kita manfaatkan ruang digital secara tepat dan bijak, katakan tidak pada segala jenis hoaks, ujaran kebencian dan berbagai jenis penyalahgunaan ruang digital yang mencederai semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Kita isi ruang digital dengan hal-hal yang bermanfaat untuk kemajuan ekonomi. Kita rajut semangat bergotong-royong, solidaritas dan subsidiaritas untuk Indonesia maju,” pungkasnya.(Vik/rls/hms)