Tindaklanjuti Adanya Kebijakan Pemerintah Terkait Pemberian Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Syari’ah PTAI, FaSya IAIN Salatiga Berkunjung Ke FH UII Yogyakarta, Begini Jelasnya?

Laporan: Hijri

Editor: Nurrun J

YOGYAKARTA,harian7.com – Adanya kebijakan pemerintah memberikan gelar sarjana hukum pada lulusan Fakultas Syari’ah (FaSya) Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) menjadi kabar baik buat sivitas akademika FaSya  PTAI seluruh Indonesia. Demikian disampaikan Dekan FaSya IAIN Salatiga, Dr.Hj.Siti Zumrotun, M.Ag, kepada harian7.com, Senin (27/12/2021).

Disampaikanya, kebijakan pemerintah tersebut memicu untuk segera FaSya PTAI mereview kurikulum dengan Fakultas Hukum (FH) guna mempersiapkan kompetensi lulusannya.

“Menindak lanjuti itu, hari ini Senin (27/12), kami dari FaSya IAIN Salatiga bersama rombongan yakni Wakil Dekan Akademik,Wakil Dekan Kemahasiswaan, Kabag TU,Kasubbag Akademik,Kaprodi serta Sekprodi dan jajaran tenaga pendidik serta kependidikan melaksanakan kunjungan studi untuk melihat Kurikulum yang ada di FH Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta bertempat di kampus FH UII Cik Di Tiro,”jelas Zumrotun.

FaSya IAIN Salatiga, saat berkunjung di FH UII Yogyakarta.

Zumrotun mengungkapkan, alasan berkunjung ke FH UII adalah untuk melihat susunan kurikulum dalam menyiapkan mahasiswa yang akan lulus dengan gelar S.H.

“Niat ke depan FaSya IAIN Salatiga akan mengikuti jejak FH menjadikan hanya 1 Program Studi,”ungkap wanita paruh baya yang dikenal sosok yang ramah tersebut.

Dalam kunjungan tersebut,  Wakil Dekan Akademik FaSya IAIN Salatiga Dr. Ilyya Muhsin,M.Si., menyampaikan pertanyaanya kepada FH UII Yogyakarta. Adapun ia menanyakan terkait seputar, apa saja mata kuliah yang wajib ada di FH UII, cara kerja team dan kisi-kisi untuk memperoleh akreditasi unggul yang sudah diperoleh FH UII, dan Jurnal-jurnal terakreditasi yang dimiliki FH UII.

Saat menerima, sekaligus menjawab niat kunjungan rombongan FaSya IAIN Salatiga, Dr. Abdul Jamil, S.H., M.H., selaku Dekan FH UII Yogyakarta, menjelaskan bahwa pada nyatanya uang kuliah kami tidak jauh dengan IAIN Salatiga yaitu 5 juta dipukul rata hanya selisih sedikit saja. 

“Kemudian kami pada setiap prodi menggratiskan biaya kuliah maksimal mahasiswa dhuafa dan maksimal 2 mahasiswa khafidz. Biaya pesantren gratis dan untuk mahasiswa berprestasi non akademik tingkat nasional bebas biaya kuliah”.

Abdul Jamil menambahkan bahwa Mata kuliah pilihan seperti yang wajib diambil oleh mahasiswa hampir sama dengan Universitas Islam Negeri (UIN).

Kemudian,masih kata Abdul Jami, terkait akreditasi ia menekankan kepada seluruh dekan sebagai jendral di lapangan harus memiliki target pada team untuk sporting team bekerja dengan maksimal.

Dari himpunan harian7.com dilokasi, Acara kunjungan ditutup dengansaling berbagi vandel dan foto bersama. Selain itu saat serangkaian acara berlangsung diterapkan protokol kesehatan dengan ketat.(*)