HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Cara Tradisional Seorang Dokter Hewan di Polobogo Mengobati Sapi Terinfeksi PMK Hanya Dengan Obat Herbal

Laporan: Bang Nur

UNGARAN,harian7.com – Dokter Hewan, Mukhlas Yasi Alamsyah, memiliki cara tersendiri untuk mengobati ternak sapi yang terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Yakni membuat obat herbal atau probiotik herbal.

“Karena kalau menggunakan obat medis itu harganya mahal jadi menggunakan potensi yang di sekitar saya seperti tanaman dan lainnya yang dibentuk menjadi probiotik herbal,” kata Mukhlas saat ditemui wartawan, (3/5/2022).

Dijelaskan Mukhlas, Probiotik herbal ini berbentuk sirup yang digunakan sebagai supporting atau bahkan untuk mengobati. Ada beberapa daun-daunan yang digunakan untuk membuat obat herbal untuk PMK.

Baca Juga:  Workshop Penguatan Moderasi Beragama, Muh Haris : "Moderasi Beragama Kuncinya Semangat Silaturrahim"

“Pada saat PMK merebah, probiotik herbal yang sudah saya buat lalu saya tambah beberapa daun,” jelasnya.

Obat herbal untuk PMK berisikan tetes tebu lalu saya tambahkan bakteri Lactobacillus, dengan media air tanah, beberapa daun-daunan yang digunakan untuk anti radang.

“Probiotik herbal tersebut diminumkan kepada hewan ternak seperti sapi dengan dosis setengah gelas.”

“Untuk antibiotik penurun panas, saya menggunakan daun rambutan,” ungkapnya.

Ditambahkan Mukhlas, setelah semua dicampurkan lalu ditutup ditunggu sekitar empat sampai tujuh hari. Setelah itu bisa diaplikasikan dengan dosis setengah gelas atau 100 mm diminumkan ke sapi saat pagi dan sore.

Baca Juga:  Mengenang Pahlawan, Mengukir Sejarah: Upacara Ziarah dan Tabur Bunga Polres Boyolali di Hari Bhayangkara ke-78

“Probiotik herbal tersebut untuk meningkatkan sistem metabolisme tubuh hewan.Obat tersebut memiliki efek untuk sumber tenaga, meningkatkan metabolisme tubuh serta anti radang dan anti panas,” ungkapnya.

Ketika ditanya soal harga obat herbal bikinanya, Mukhlas tidak mengenakan tarif untuk probiotik herbal yang ia buat.“Saya hanya menarifkan Rp. 50.000 itu  hanya awal menangani kasus hewan terindikasi PMK saja, selanjutnya saat mengontrol hewan termasuk pemberian obat herbal tidak saya kenakan tarif alias gratis,”terangnya.

Baca Juga:  UIN Salatiga Menuju Akreditasi Unggul, Visitasi ISO 21001:2018 Sebagai Langkah Besar

Untuk mencegah penularan PMK dapat menggunakan air garam.“Air garam ini dipakai untuk menyemprot lingkungan, untuk mencegah panyakit tersebut tidak keluar dan mencegah penyakit untuk masuk juga,”beber Muhklas.

Dalam setiap hari selalu ada 10-15 ekor penambahan kasus PMK yang ia tangani. “Saya menangani PMK mulai pertengahan Mei 2022, untuk total kasus PMK yang saya tangani mencapai 130 ekor sapi,” ungkapnya.

Tingkat kesembuhan hewan yang terjangkit PMK sekitar 80-90 persen karena PMK memiliki tingkat kematian yang rendah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!