Buntut Suami Protes dan Dugaan Malpraktik di Salatiga, Rumah Sakit Beberkan Fakta Medis

Laporan: Muhamad Nuraeni

SALATIGA | HARIAN7.COM – Manajemen RSUD Kota Salatiga akhirnya buka suara terkait pemberitaan sebelumnya berjudul “Seorang Suami di Salatiga Protes, Istri Diduga Jadi Korban Malpraktik, Rahim Hilang, Bocor di Saluran Kencing.”

Plt Direktur RSUD Kota Salatiga, dr. Prasit AlHakim, melalui pesan WhatsApp kepada harian7.com, Rabu sore (20/8/2025) menjelaskan bahwa pasien Ny. F masuk pada 3 Juli 2025. Ia menjalani tindakan operatif berupa pengangkatan rahim (histerektomi total) karena adenomyosis yang menyebabkan nyeri atau radang panggul kronis.

“Lalu sebelum dilakukan tindakan operasi pasien sudah mendapatkan edukasi dari dokter dan pasien memahami serta menyetujui risiko serta komplikasi yang mungkin terjadi dan menandatangani informed consent,” kata Prasit.

Pasca operasi, pasien sempat dua kali menjalani kontrol, yakni pada 12 dan 17 Juli 2025, untuk evaluasi luka bekas operasi di perut. Namun, pada 24 Juli 2025, pasien kembali kontrol dan menyampaikan keluhan sulit menahan buang air kecil.

Berdasarkan evaluasi itu, pasien sepakat untuk dirujuk ke RSUP Dr. Kariadi Semarang, tepatnya ke bagian obstetri-ginekologi subspesialis uroginekologi dan rekonstruksi, guna mendapatkan penanganan lanjutan.

Pada Selasa, 19 Agustus 2025, Ny. F ditangani tim dokter SpOG Subspesialis Uroginekologi dan Rekonstruksi di RSUP Dr. Kariadi. “Dengan hasil: akan dievaluasi 1 bulan ke depan, dengan harapan lubang bisa menutup secara alami seperti kasus serupa yang lain dengan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung protein, jadi belum tentu diperlukan tindakan operasi,” ujar Prasit.

Ia menambahkan, pasien menerima dan yakin dengan penjelasan dokter RSUP Dr. Kariadi terkait proses penanganan dan pemulihannya. Bahkan pada Rabu, 20 Agustus 2025, suami pasien menyatakan mendukung sepenuhnya langkah RSUD Kota Salatiga dan dr. S dalam penanganan keluhan istrinya.

Berita sebelumnya: