Siswi SMP di Ngawi Hamil, Dua Pria Paruh Baya Diperiksa Polisi
Laporan Budi Santoso
NGAWI | HARIAN7.COM – Seorang siswi kelas 8 salah satu SMP negeri di Ngawi, berinisial RD, tengah mengandung dan diperkirakan akan melahirkan dalam waktu dekat. Hasil pemeriksaan medis terakhir menyebut usia kandungan RD diperkirakan cukup bulan pada 24 Agustus 2025.
RD, yang selama ini dikenal pendiam dan tertutup di sekolahnya, mendadak jadi perhatian publik setelah kasus kehamilannya dilaporkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Ngawi. Pihak sekolah dan warga sekitar mengaku terkejut mendengar kabar itu, lantaran gadis ini tak pernah menunjukkan tanda-tanda mencurigakan.
Kasus mencuat setelah pihak keluarga RD melapor. AW, salah satu kerabat, menegaskan pelaku harus segera ditindak. “Kasus ini sudah kami laporkan dan saya minta agar ditangani secara hukum. Pelakunya harus bertanggung jawab,” ujarnya.
Namun, hingga kini siapa yang menghamili RD masih misterius. Dalam penyelidikan awal, dua nama mencuat: DD (56) dan NY (60). Keduanya sudah dimintai keterangan oleh pihak berwenang di hadapan kepala dusun setempat. NY membantah keras tudingan itu. Ia mengaku hanya memiliki hubungan dekat dengan ibu korban, DS.
Polisi sendiri masih berhati-hati. “Kami tidak akan gegabah dalam menetapkan tersangka. Proses hukum akan kami lakukan secara menyeluruh dan hati-hati,” kata seorang penyidik.
Kepala Desa Cangakan, Riyanto, membenarkan kabar tersebut. Saat dihubungi via WhatsApp, ia menyebut RD dan ibunya, DS, memang tinggal di Dusun Cangakan 2, Desa Cangakan, Kasreman, Ngawi. “Silahkan media datang ke rumah korban,” katanya.
Untuk menjaga kondisi psikologis korban, masyarakat diimbau tidak menyebarkan informasi yang belum pasti. Pihak sekolah juga memberikan pendampingan khusus agar RD tetap merasa aman dan mendapat dukungan moral selama menjalani kehamilan.
Kasus ini jadi pengingat pentingnya perlindungan terhadap anak dan kewaspadaan lingkungan sekitar. Semua pihak berharap, pelaku segera terungkap dan korban mendapatkan keadilan serta pemulihan menyeluruh. (*)
Tinggalkan Balasan