Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Muh Haris: “Kalau Gizi Anak Kuat, Generasi Kita Tangguh”
Laporan: Muhamad Nuraeni
SEMARANG | HARIAN7.COM – Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Muh Haris, tampil semangat saat bicara soal pentingnya gizi anak-anak Indonesia. Dalam acara bareng Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi se-Kecamatan Tuntang, Sabtu (26/7/2025), Haris menegaskan dukungannya terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini jadi salah satu andalan pemerintah.
Nggak tanggung-tanggung, program ini dinilai Haris sebagai investasi jangka panjang demi menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Program Makan Bergizi Gratis ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. Anak-anak kita adalah calon pemimpin Indonesia Emas 2045. Maka, kebutuhan dasar mereka khususnya gizi harus dipenuhi secara merata dan adil,” tegasnya, disambut antusias ratusan kader perempuan dan aktivis tani yang hadir di Kantor DPD PKS Kabupaten Semarang.
Haris menjelaskan, Program MBG yang dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN) ini sudah menjangkau lebih dari 5,8 juta penerima manfaat. Targetnya? Hingga akhir 2025 nanti, ada 82,9 juta anak dan kelompok rentan yang bakal merasakan manfaatnya. Semua ini didukung oleh keberadaan 30.000 Sentra Produksi Pangan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia.
Nah, khusus di Jawa Tengah, ternyata jumlah penerima manfaatnya cukup fantastis—tembus 762.771 orang dari 2.611 SPPG. Ini menjadikan provinsi ini sebagai penerima manfaat terbesar ketiga secara nasional.
“Ini bukti nyata bahwa program MBG perlu terus didorong dan diawasi bareng-bareng supaya tepat sasaran dan berkelanjutan,” ucap Haris.
Tapi Haris juga mengingatkan, program keren ini tentu butuh pengelolaan yang rapi. Apalagi anggaran yang digelontorkan untuk 2026 nanti mencapai lebih dari Rp217 triliun! Hampir 90 persen dari dana jumbo itu bakal digunakan buat menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah.
“Anggaran besar harus dibarengi dengan tata kelola yang transparan, digitalisasi sistem distribusi, serta keterlibatan masyarakat lokal seperti UMKM, koperasi, dan dapur komunitas. Jangan sampai program ini sekadar seremonial,” lanjutnya.
Nggak cuma itu, Haris juga kasih apresiasi spesial buat para perempuan tangguh dari KWT yang selama ini aktif menjaga ketahanan pangan keluarga. Ia yakin, sinergi antara pemerintah dan masyarakat akar rumput jadi kunci sukses program gizi nasional ini.
“Kalau gizi anak kuat, generasi kita tangguh, dan cita-cita Indonesia Emas 2045 bukan sekadar wacana. Ini momentum kita bersama,” tutupnya dengan penuh optimisme.(*)
Tinggalkan Balasan