Fenomena Sabana Rawa Pening Muncul Kembali, Banyak Cerita Dari Sini 5 Tahun Silam, Kisah Manis Hingga Jadi Mantan
![]() |
Sabana Rawa Pening (Foto: Istimewa) |
Laporan: Muhamad Nuraeni
SALATIGA | HARIAN7.COM – Fenomena unik muncul di Dusun Klurahan, Desa Tuntang, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, terdapat hamparan Sabana Rawa Pening baru baru ini.
Fenomena serupa pernah muncul dan viral 5 tahun silam yakni pada tahun 2018.
Sontak, pemandangan sabana yang indah dengan rumput yang hijau itu dimanfaatkan oleh warga untuk bersantai, bersepeda, bermain layangan, dan berswafoto.
Luas sabana Rawa Pening mencapai dua hektare. Meski ditumbuhi rerumputan, tanah di sabana itu masih terasa empuk dan terdapat retakan-retakan tanah yang menjadi ciri khas tanah bekas rawa.
Lahan tersebut merupakan bagian dari Danau Rawa Pening, namun mengering akibat kemarau panjang pada 2023 ini.
Pantauan harian7.com, dilokasi ditumbuhi rumput teki dengan padat sehingga pemandangan menjadi hijau sejauh mata memandang.
Oleh banyak masyarakat, fenomena ini dianggap sebagai keajaiban alam dan membuat warga menjadi penasaran.
Tak mau ketinggalan momen, ratusan warga mulai dari anak-anak hingga dewasa akhirnya berbondong-bondong datang ke sana.
Ahmad Antok, salah seorang warga menuturkan jika padang rumput atau sabana sudah muncul sejak sepekan sebelumnya.
“Ini kemungkinan karena tanah rawa yang gembur semakin mengering tapi masih basah, sehingga tumbuh rumput seperti ini,” kata Antok, Jumat (27/10/2023).
Dia menambahkan, sebenarnya banyak orang ingin bermalam dan berkemah di padang rumput tersebut, namun belum diizinkan lantaran tanahnya masih empuk dan tidak padat sehingga membahayakan.
Anton menambahkan, fenomena tersebut bukanlah kali pertama terjadi, namun sudah kali kedua di mana kejadian sebelumnya muncul pada 2018 lalu.
Lokasinya sendiri berada di dekat menara buatan Radesa Tuntang yang hancur akibat angin kencang pada 2022 lalu.
“Cocok bersantai saat sore hari, apalagi saat cerah dengan pemandangan gunung ditambah sunset (saat matahari terbenam),” tambahnya.
Saat ini fenomena sabana tersebut juga dimanfaatkan warga sekitar untuk berjualan makanan, minuman dan camilan.
Warga datang ke sana untuk menyaksikan sendiri peristiwa langka ini. Melalui unggahan berbeda juga, di padati oleh parkiran motor setelah ramai di Instagram maupun TikTok.
Keindahan sabana tahun lalu juga sempat mengawali kisah cinta Handoko seorang Humas Pabrik di Kota Salatiga.
Kemunculan pertama kali New Sabaha 2018 lalu ia bertemu dan berkenalan dengan seorang gadis manis asal Kabupaen Semarang.
Pertemuan itu pun berlanjut ke jalinan kisah manis dan terjalin hubungan cinta keduanya. Namun sayang kini hubunggan mereka tidak berlanjut.
“Tapi bagaimanapun aku berterima kasih dengan Sabana karena sempat mengenal dia,”ujar Han pasrah.(*)
Tinggalkan Balasan