HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Di Era Serba Digital, Guru dan Siswa Harus Bijak Gunakan Media Sosial

Bekasi,harian7.com – Guna menyikapi perkembangan media sosial (medsos) yang sangat masif saat ini, menuntut para guru untuk mencari cara membentengi  siswa didiknya di sekolah. Ini penting mengingat  banyak persoalan yang bisa muncul akibat salah menggunakannya. Kondisi itu tidak hanya merusakan karakter siswa, tetapi juga bisa berdampak hukum.

Hal ini disampaikan Staf Khusus Menteri Agama Bidang Komunikasi, Hadi Rahman saat menjadi narasumber. kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Deradikalisasi, Wawasan kebangsaan dan moderasi Islam bagi Guru dan Tenaga Kependidikan di Bekasi, Sabtu (10/11/2018).

Baca Juga:  Asian Games 2018, Tim Dayung Indonesia Berhasil Meraih 1 Emas, 2 Perak dan 1 Perunggu

”Siswa sekarang tidak lepas dari smartphone dan laptop yang terhubung dengan jaringan internet. Masuknya informasi seperti ‘air bah’ yang tidak bisa dibendung lagi. Ini sangat membutuhkan sikap bijak dan literasi sosmed yang diharapkan dapat menyaring informasi yang diterima,” ujar Hadi.

Menurutnya, peran guru sangat signifikan dalam  mencerdaskan anak didiknya menjadi bijak menggunakan  medsos. Jangan sampai yang terjadi malah sebaliknya, guru yang sudah terpapar info negatif atau hoax lalu menyebarkannya kepada siswa.

Baca Juga:  Kapolri Buka Rakernis Jajaran Korlantas, Begini Pesanya

“Selain itu,  akibat postingan yang dibagikan dapat membuat  pengguna IT bisa berdampak terseret persoalan hukum akibat ujaran kebencian, dan bermacam persoalan hukum lainnya,” jelasnya.

“Dalam bermedia sosial dibutuhkan filter, baik yang dilakukan secara nasional misalnya adanya regulasi seperti bloking konten yang tidak layak, atau minimal filter terhadap diri sendiri dan itu harus diajarkan kepada siswa didik,” lanjutnya.

Baca Juga:  Peringatan HANTARU 2024, Menteri AHY Ungkap 117,9 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar, Beri Nilai Tambah Ekonomi Rp6.721 Triliun

Guru juga harus lebih bijak guna memahami segala hal menyangkut medsos. Dia juga harus mengikuti trend ‘kultur digital’ seperti penggunaan bahasa teks yang kerap digunakan anak muda.

“Para guru hendaknya menjadi teladan dalam bermedsos, memberi contoh apa yang layak dibagikan dan tidak layak dibagikan,” tutupnya. (Yuan/Kemenag)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

TERKINI

error: Content is protected !!