Meski Sudah di Era Moderenisasi, Keberadaan Siskamling di Klaten Tetap Exis
Klaten,harian7.com – Keberadaan Sistem Keamanan Lingkungan
(Siskamling) di Kabupaten Klaten tetap exis dan tidak meredup, meski saat ini
sudah era modernisasi dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Bagi
warga Klaten Siskamling tidak hanya sekedar menjaga lingkungan agar tetap aman,
namun juga di manfaatkan sebagai ajang saling silaturahmi serta tradisi
jimpitan masih melekat.
(Siskamling) di Kabupaten Klaten tetap exis dan tidak meredup, meski saat ini
sudah era modernisasi dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Bagi
warga Klaten Siskamling tidak hanya sekedar menjaga lingkungan agar tetap aman,
namun juga di manfaatkan sebagai ajang saling silaturahmi serta tradisi
jimpitan masih melekat.
Meskipun nilai pendapatan tidak seberapa, namun jika dikumpulkan
menjadi banyak, dan nantinya bisa di gunakan untuk modal pembangunan di
lingkungan tersebut.
menjadi banyak, dan nantinya bisa di gunakan untuk modal pembangunan di
lingkungan tersebut.
Seperti dilakukan masyakat di Dukuh Kerun Baru RT 3 RW 13
Belangwetan, Klaten Utara. Saat waktu menjelang malam, warga yang piket/ronda
berkeliling wilayah kampong dan menyambangi botol-botol kecil yang sudah diisi
uang receh.
Belangwetan, Klaten Utara. Saat waktu menjelang malam, warga yang piket/ronda
berkeliling wilayah kampong dan menyambangi botol-botol kecil yang sudah diisi
uang receh.
Memang sih, untuk nominal uang jimpitan hanya uang pecahan Rp
500 atau Rp 1000 rupiah. Tapi jika terkumpul tentulah bisa untuk kebutuhan di
kampungnya.
500 atau Rp 1000 rupiah. Tapi jika terkumpul tentulah bisa untuk kebutuhan di
kampungnya.
“Di dusun kami ini sudah
hampir dua tahun berjalan jimpitan uang. Setiap malam warga melalui
kesepakatan bersama, minimal menyetor uang Rp 500,00 sebagai jimpitan.
Oleh petugas ronda secara bergilir akan mengambilkan uang jimpitan itu sambil
berkeliling kampong,” kata Ragil (48) warga setempat saat diwawancara Kamis
(26/12/19).
hampir dua tahun berjalan jimpitan uang. Setiap malam warga melalui
kesepakatan bersama, minimal menyetor uang Rp 500,00 sebagai jimpitan.
Oleh petugas ronda secara bergilir akan mengambilkan uang jimpitan itu sambil
berkeliling kampong,” kata Ragil (48) warga setempat saat diwawancara Kamis
(26/12/19).
Ragil
menambahkan, “ari hasil jimpitan tersebut, setiap malamnya terkumpul antara Rp17.000
sampai Rp25.000. Dan nantinya uang yang sudah terkumpul bisa digunakan untuk
menambah biaya kegiatan dukuh dan pembangunan, seperti pembangunan talud,
pavingsasi dan pengecoran jalan dari dana desa, bahkan pembelian televisi di gardu
Siskamling,”tambahnya.
menambahkan, “ari hasil jimpitan tersebut, setiap malamnya terkumpul antara Rp17.000
sampai Rp25.000. Dan nantinya uang yang sudah terkumpul bisa digunakan untuk
menambah biaya kegiatan dukuh dan pembangunan, seperti pembangunan talud,
pavingsasi dan pengecoran jalan dari dana desa, bahkan pembelian televisi di gardu
Siskamling,”tambahnya.
Sementara, menanggapi hal tersebut, mendapat respon serta
dukungan dari Pemerintah Kabupaten Klaten. Hal tersebut terlihat , pada Selasa
(24/12/2019) lalu, Bupati Klaten Sri Mulyani bersama Kapolres AKBP Eko
Wiyono Komandan Kodim 0723/ Klaten Letkol Minarso, Ketua DPRD Klaten Hamenang
Wajar, Ismoyo dan perwakilan dari Bank Jateng, menyemangati warga yang bertugas
ronda,serta menyerahkan alat bantuan keamanan seperti rompi, senter, pentungan
karet dan lampu pengatur jalan sebagai sarana kerja.
dukungan dari Pemerintah Kabupaten Klaten. Hal tersebut terlihat , pada Selasa
(24/12/2019) lalu, Bupati Klaten Sri Mulyani bersama Kapolres AKBP Eko
Wiyono Komandan Kodim 0723/ Klaten Letkol Minarso, Ketua DPRD Klaten Hamenang
Wajar, Ismoyo dan perwakilan dari Bank Jateng, menyemangati warga yang bertugas
ronda,serta menyerahkan alat bantuan keamanan seperti rompi, senter, pentungan
karet dan lampu pengatur jalan sebagai sarana kerja.
“Siskamling ini wajib dilestarikan sebagai simbol warga Klaten
peduli lingkungan. Selain terjaga kerukunan dan menghimpun dana pembangunan,
yang terpenting lingkungan kita selalu aman dan terhindar dari konflik
horizontal,” tutur Bupati Sri Mulyani saat di hadapan ratusan petugas Hansip di
Klaten.(Taufik/Rls Hms)
peduli lingkungan. Selain terjaga kerukunan dan menghimpun dana pembangunan,
yang terpenting lingkungan kita selalu aman dan terhindar dari konflik
horizontal,” tutur Bupati Sri Mulyani saat di hadapan ratusan petugas Hansip di
Klaten.(Taufik/Rls Hms)
Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tinggalkan Balasan