Idul Adha di Balik Jeruji, Kisah Keikhlasan dan Kebersamaan Warga Binaan Rutan Salatiga

Laporan: Muhamad Nuraeni

SALATIGA | HARIAN7.COM – Hari Raya Idul Adha 2024 menjadi momen istimewa tidak hanya bagi masyarakat umum, tetapi juga bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kota Salatiga. 

Pagi itu, deretan WBP dengan penuh semangat mengumandangkan takbir yang menggema di selasar depan blok hunian Rutan. Tak lama kemudian, mereka mengikuti Shalat Ied berjamaah, menghidupkan suasana religi di balik jeruji besi. Momen sakral ini terasa semakin khidmat dengan adanya penyembelihan hewan kurban yang diatur secara khusus oleh pihak Rutan.

“Perayaan Idul Adha tahun ini, ada 7 ekor kambing yang akan ditasarufkan untuk para WBP. Sebanyak 4 ekor disembelih pada hari ini dan 3 ekor untuk besok,” ungkap Redy Agian, Kepala Rutan Salatiga, kepada harian7.com, Senin (17/06/2024)

Redy menekankan bahwa perayaan Idul Adha bukan hanya soal penyembelihan hewan kurban, tetapi lebih pada makna yang terkandung di dalamnya. Ia mengajak semua WBP untuk menjadikan Idul Adha sebagai momentum perubahan diri, mengorbankan hawa nafsu duniawi, dan meningkatkan ketaqwaan serta ketaatan kepada Allah SWT.

“Mari kita jadikan hari raya ini sebagai momentum perubahan diri. Mengorbankan hawa nafsu duniawi dan tentunya sebagai bekal untuk di akhirat kelak,” lanjutnya.

Lebih dari sekadar ritual keagamaan, Idul Adha di Rutan Salatiga diharapkan bisa menguatkan rasa keikhlasan, mengajarkan saling berbagi, dan menjadi pengingat untuk selalu menjalankan perintah Allah SWT.

Jadi, salah satu WBP yang ikut serta dalam prosesi penyembelihan, mengungkapkan rasa bahagianya bisa merayakan Idul Adha meski sedang menjalani masa pidana. 

“Walaupun sedang menjalani masa pidana, saya pribadi dan teman-teman merasa senang bisa merayakan Idul Adha, dan tentunya menjadi momen untuk memohon ampun atas kesalahan,” tuturnya.(*)