Inovasi Satlantas Polres Salatiga: Duta Pelayanan Hadirkan Layanan SIM Berbasis Empati

Laporan: Muhamad Nuraeni

SALATIGA | HARIAN7.COM – Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) Prototype Satlantas Polres Salatiga menghadirkan inovasi baru melalui program “Duta Pelayanan”, sebagai bagian dari upaya mewujudkan pelayanan publik yang profesional, humanis, dan berorientasi pada kepuasan masyarakat.

Program ini menghadirkan personel pilihan yang bertugas mendampingi, memberikan informasi, serta menawarkan solusi cepat bagi masyarakat yang mengurus Surat Izin Mengemudi (SIM). Duta Pelayanan juga menjadi representasi wajah Polri yang ramah dan bersahabat, dengan semangat “Melayani dengan Sepenuh Hati”.

Kasat Lantas Polres Salatiga AKP Darmin mengatakan bahwa kehadiran Duta Pelayanan merupakan bagian penting dari implementasi program “Polisi Menyapa”, yang menekankan interaksi langsung, empati, dan komunikasi dua arah antara petugas dengan masyarakat.

“Kami ingin menghadirkan suasana pelayanan yang lebih hangat dan manusiawi. Duta Pelayanan bukan hanya membantu urusan administrasi, tapi juga memberikan rasa tenang dan kepastian kepada masyarakat yang datang mengurus SIM,” ujar Darmin, Kamis pagi, 6 November 2025.

Selain membantu pemohon mendapatkan informasi, Duta Pelayanan juga memastikan area layanan tetap tertib dan nyaman. Mereka turut memberikan edukasi keselamatan berkendara serta pentingnya memiliki SIM sebagai bukti kompetensi pengemudi.

“Duta Pelayanan aktif menjaga ketertiban area Satpas sekaligus mengingatkan masyarakat akan pentingnya keselamatan di jalan,” kata Aiptu Joko Prasetyo, Baur SIM Polres Salatiga.

Inovasi tersebut sejalan dengan arahan Kapolres Salatiga AKBP Veronica, agar seluruh unit pelayanan Polres Salatiga mengedepankan nilai Presisi, prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan dalam setiap bentuk pengabdian kepada masyarakat.

Dengan senyum ramah dan sikap profesional, Duta Pelayanan Satpas Salatiga diharapkan mampu menegaskan bahwa pelayanan Polri kini bukan sekadar kewajiban, melainkan bentuk nyata pengabdian sepenuh hati demi kepuasan publik.(*)