HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Guru Sebagai Konselor: SDIT Nidaul Hikmah Gelar Pelatihan Penguatan Karakter Siswa

Laporan: Muhamad Nuraeni

SALATIGA | HARIAN7.COM – Suasana akhir pekan di SDIT Nidaul Hikmah, Sabtu (8/11), tampak berbeda dari biasanya. Seluruh guru dan karyawan sekolah itu berkumpul di aula untuk mengikuti Pelatihan Konseling Guru yang digagas oleh mahasiswa Praktik Lapangan Persekolahan (PLP) dari UIN Salatiga. Kegiatan ini menghadirkan narasumber sekaligus psikolog, Eva Palupi, M.Si., dengan tema “Peran Guru sebagai Konselor dalam Mengembangkan Karakter Positif pada Peserta Didik.”

Membekali Guru Hadapi Masalah Siswa

Baca Juga:  Bersih-Bersih Pasar Cengek, Robby Hernawan Tegaskan Komitmen Lingkungan Kota

Pelatihan tersebut berfokus pada pembekalan keterampilan konseling bagi para pendidik. Keterampilan ini dinilai penting di tengah meningkatnya tantangan yang dihadapi siswa, mulai dari persoalan sosial, pribadi, hingga kesulitan belajar.

Selain itu, penerapan kurikulum yang menekankan pendidikan karakter dan pentingnya menciptakan sekolah ramah anak turut menegaskan peran guru tidak sekadar sebagai pengajar, melainkan juga sebagai pendamping psikologis bagi anak didik.

“Guru kelas adalah figur yang paling dekat dengan siswa. Karena itu, mereka perlu memiliki kemampuan konseling agar siswa merasa aman dan nyaman di lingkungan sekolah,” ujar salah satu panitia mahasiswa PLP UIN Salatiga di sela kegiatan.

Baca Juga:  Menyusul PBG: Empat Lembaga Bongkar Fakta Baru, Dusun Semilir Diduga Langgar Aturan Air dan Limbah Serta Amdalalin

Apresiasi dan Harapan Kepala Sekolah

Kepala Sekolah SDIT Nidaul Hikmah, Dony Prasetyo Nugroho, S.Si, menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa UIN Salatiga atas inisiatif mereka menyelenggarakan pelatihan tersebut.

“Kami sangat berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa PLP UIN yang telah menyelenggarakan kegiatan ini,” ujar Dony.

Ia berharap pelatihan ini dapat memperkuat peran guru dalam mendampingi peserta didik, tidak hanya secara akademis, tetapi juga emosional. “Harapannya, para guru tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga bisa menjadi guru sekaligus teman cerita yang bisa dipercaya bagi peserta didiknya,” tutupnya.

Baca Juga:  Pelatihan Kader Posyandu Desa Pocol, Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi diskusi interaktif, di mana para guru berbagi pengalaman dan tantangan dalam mendampingi siswa sehari-hari. Dari kegiatan sederhana itu, sekolah berharap lahir guru-guru yang bukan hanya pandai mengajar, tapi juga memahami hati murid-muridnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!