HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Desa Keji Gelar Musrenbang Tematik, Bahas Stunting dan Sosialisasi HIV/AIDS

Laporan: Andi Saputra

SEMARANG | HARIAN7.COM – Pemerintah Desa Keji, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, menggelar musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tematik stunting sekaligus sosialisasi penyakit HIV/AIDS dalam rangka penyusunan RKP 2026. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Minggu, 21 September 2025, di Desa Keji.

Kepala Desa Keji, Siswanto, menjelaskan musrenbang tematik ini diarahkan untuk mendata serta mengantisipasi potensi stunting di masyarakat. “Perihal stunting ini supaya mengetahui data untuk warga yang rawan stunting di tahun 2025 dan di tahun 2026 nanti akan membuat program untuk menekan tidak ada stunting di Desa Keji,” katanya.

Menurut Siswanto, musrenbang digelar rutin setiap tahun. Kali ini, kegiatan berbarengan dengan acara mingguan “Leginan” di Desa Wisata Wonosesaji. “Kegiatan musrembang ini sendiri setiap tahun dilaksanakan dan kebetulan hari ini bebarengan dengan acara rutin minggu leginan di Desa wisata Wonosesaji,” ujarnya.

Baca Juga:  Pemprov Jateng Genjot Sport Tourism dan 1.000 Desa Wisata

Ia menambahkan, penyelenggaraan acara dilakukan pagi hari lantaran ada sejumlah agenda lain di desa. “Menurutnya, Desa Keji ini sekaligus menuju desa anti korupsi dan adanya perihal stunting hari ini tidak diselenggarakan malam hari tetapi di pagi hari ini karena juga ada kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan Desa Keji,” katanya.

Siswanto menekankan tujuan musrenbang ini bukan hanya untuk merancang program desa, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya transparansi anggaran dan kesehatan. “Tujuan diselenggarakan kegiatan ini Desa Keji sendiri peduli dengan warga yang rawan stunting dan selanjutnya agar masyarakat mengetahui serta mensosialisasikan program yaitu desa anti korupsi,” katanya.

Baca Juga:  Salatiga Memanas: DPRD Ajukan Hak Interpelasi, Wali Kota Robby Bongkar Alasan Kebijakan Kontroversial

Ia berharap warga ikut mengawal penggunaan anggaran desa, termasuk untuk program kesehatan. “Harapan saya dengan kegiatan ini agar warga mengetahui proses apa yang kita anggarkan dari APBDes murni dari masyarakat dan data rawan stunting bukan dari kader atau dari pemerintah desa mengarang yang real murni dari masyarakat,” jelasnya.

Selain membahas stunting, kegiatan ini juga diisi dengan sosialisasi HIV/AIDS oleh Tim HIV Puskesmas Lerep. Dokter Tuti Amalia menuturkan, penyuluhan ini bagian dari rangkaian Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). “Setiap tahun Desa Keji ini ada kegiatan Germas dan untuk kali ini tema yang diinginkan adalah tentang HIV Aids,” ucapnya.

Baca Juga:  Besok! Robby -Nina Dilantik, Akankah Janji "BEDA" Terwujud?

Menurut Tuti, edukasi dilakukan melalui dialog interaktif dan pemberian materi langsung kepada masyarakat. “Tadi juga ada sosialisasi kepada warga berupa dialog interaktif sama pemberian materi secara langsung kepada masyarakat tentang HIV Aids,” katanya.

Ia menambahkan, Germas di Desa Keji sudah berjalan sejak 2023 dan terus dilanjutkan setiap tahun. “Harapan saya untuk masyarakat agar hidup sehat dengan melakukan kegiatan Germas dan untuk HIV Aids agar masyarakat bisa lebih peduli serta melalukan pencegahan dan apabila yang sudah terkena minum obat secara teratur serta mencegah penularan di lainnya,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Berita Lainya

error: Content is protected !!