Rutan Salatiga-BNNK Temanggung Satukan Barisan, Perang Lawan Narkoba Dimulai dari Dalam
Laporan: Muhamad Nuraeni
SALATIGA | HARIAN7.COM – Suasana pagi di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salatiga, Jumat (25/07/2025), tak seperti biasanya. Sebuah nota kesepahaman diteken. Di atas kertas, tertulis komitmen: perang terhadap narkotika, hingga titik terakhir. Rutan Salatiga menggandeng Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Temanggung. Tujuannya satu: memastikan tak ada lagi ruang bagi narkoba, bahkan di balik jeruji.
“Sebagai komitmen kami dalam melaksanakan program Menteri dan Dirjen Pemasyarakatan, Rutan menggandeng BNNK untuk melaksanakan program Perang Melawan Narkoba dan pelaksanaan rehabilitasi bagi WBP,” ujar Kepala Rutan Salatiga, Anton Adi Ristanto.
Bukan basa-basi. Anton menegaskan, langkah ini bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk keseriusan institusinya mewujudkan program Rutan Bersinar—Bersih dari Narkoba. “Kerjasama ini sebagai wujud nyata kami bersama BNNK memastikan Rutan Salatiga Bersinar Zero Narkotika, tidak ada penggunaan dan penyalahgunaan narkotika yang dilakukan oleh petugas maupun warga binaan,” kata Anton.
Di seberang meja, Kepala BNNK Temanggung AKBP Triatmo Hamardiyono menyambut tangan terbuka. Tak hanya sebatas meneken kesepakatan, ia menyebut kerja sama ini harus membawa dampak langsung. “Kami sangat mengapresiasi atas kerjasama ini dan mendukung penuh dengan tangan terbuka. Selain pelaksanaan rehabilitasi, nantinya juga akan dilaksanakan program lain untuk pencegahan dan antisipasi adanya penyalahgunaan narkotika,” ujarnya.
Lebih dari seremoni, kerja nyata jadi ukuran. AKBP Triatmo berharap program ini tak berhenti di momentum penandatanganan. “Kegiatan ini bukan sekedar seremoni, tetapi dengan kerja bersama-sama dan kerja nyata, menjadi poin penting untuk memberikan kemanfaatan bagi warga binaan dan mampu mencegah peredaran narkoba serta tidak ada lagi pengulangan tindak pidana narkotika,” katanya lugas.
Tak hanya rehabilitasi, Rutan Salatiga juga meramu pendekatan lain: pembinaan kerohanian dan pelatihan keterampilan. Tujuannya sederhana namun mendalam—membangkitkan kreativitas, mendekatkan pada nilai-nilai agama, dan membentuk ulang jati diri warga binaan.
Langkah kecil di Salatiga ini menjadi potret bagaimana institusi negara merapatkan barisan, menyasar akar persoalan, dan bergerak bersama dalam misi: Indonesia bebas narkoba.(*)
Tinggalkan Balasan