Bentengi Siswa Dari Gempuran Media Sosial, SMP N 2 Pabelan Gandeng Media Harian7 Tebar Virus Bijak Bermedsos
KAB.SEMARANG|HARIAN7.COM – Maraknya platform digital yang mudah diakses anak-anak generasi alpha membuat Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan, Ridholina, menginisiasi pemberian materi bertemakan bijak bermedia sosial di akhir masa MPLS SMP yang terletak di Desa Jembrak Kec. Pabelan Kab. Semarang ini.
Dengan menggandeng ICI ( Indonesia Corruption Investigation ) Jateng dan media online Harian7 sebagai narasumber acara yang diselenggarakan pada Jumat ( 18/7/25 ),Ridholina berharap para siswa baru bisa lebih memiliki wawasan tentang dampak bermedia sosial terhadap sikap dan perilaku serta dampak hukumnya.
“Saat ini sudah banyak hal-hal meresahkan bagi semua orang terkait media sosial. Pornografi, ujaran kebencian, hoax, tindakan-tindakan lain dilakukan oleh anak-anak berdasarkan apa yang ada di media sosial,” ungkap Ridholina.
Tak dapat dipungkiri bahwasannya generasi alpha adalah generasi yang lahir dan besar di era digital. Mereka sudah terpapar teknologi canggih sejak usia dini. Mereka tumbuh diantara smartphone, gadget dan internet. Sehingga platform-platform digital yang bertebaran saat ini sangat mudah diakses oleh generasi alpha utamanya pelajar.
“Media sosial ini sudah digunakan sebagai standar gaya hidup dalam bertindak padahal apa yang ada didalamnya belum tentu kebenarannya. Anak-anak ini tidak menimbang nilai positif dan negatif nya, pokoknya gas,” imbuh Ridholina.
Ridholina menambahkan bahwa pihaknya sudah melakukan upaya semaksimal mungkin dalam membentengi siswa SMP N 2 Pabelan dalam bermedia sosial di sekolah. Namun hal ini tentunya tidak bisa 100% terlaksana dengan baik tanpa kerjasama dengan orang tua siswa yang memantau anak mereka dirumah.
“Di dalam paguyuban orang tua kami selalu mengingatkan mereka untuk memantau kegiatan putra putrinya selama dirumah. Kami memberikan buku 7 kebiasaan anak hebat Indonesia untuk diisi oleh orang tua dirumah. Harapannya sekolah bisa saling sharing dengan orang tua dalam mengawasi anak bermain gadget,” jelas Ridholina.
Sementara itu Soddiq, Redaktur Harian7 sekaligus Direktur ICI Jateng mengungkapkan bahwa pihaknya hanya memberi paparan untuk menambah wawasan siswa siswi baru tentang bahaya dan ancaman hukum bermedia sosial. Kunci utama berhasilnya membentengi anak-anak ini adalah sinergitas antara sekolahan dan keluarga.
“Semua tergantung pihak sekolah dan keluarga dalam menyikapi anak-anak mereka untuk bijak bermedia sosial. Tanpa itu semua hanya omong kosong. Dan hal ini memang tidak mudah karena sudah diawasi saja masih sering kecolongan apa lagi tidak diawasi. Intinya anak jangan dibebaskan memegang gadget. Sebaiknya orang tua juga tahu semua akun media sosial anaknya. Jangan malah gaptek. Harus tegas sebelum menyesal,” pungkas Shodiq.(*)
Tinggalkan Balasan