Menelisik Gunung Kendalisodo

Oleh : KRT. Sofyan Mohammad Pratododipuro

*Semua entitas di alam semesta adalah realitas energi, tak terkecuali manusia, sebagai bagian entitas alam semesta*

Gunung Kendalisodo adalah gunung yang menyerupai perbukitan
yang terletak di Dusun Joho, Desa Samban, Kec. Bawen persisnya berada di sebelah timur Gunung Ungaran atau disebelah selatan dan barat daya Kec Bergas, Kabupaten Semarang Jawa Tengah.

Kendalisodo dalam epos Jawa dimaknai sebagai tempat yang terkendali. Secara umum kendali berarti kendali, sedangkan sodo berarti tempat atau wilayah. Jadi, “kendalisodo” dapat diartikan sebagai tempat atau wilayah yang memiliki kontrol atau pengaturan yang baik.

Dalam konteks tertentu Kendalisodo juga merujuk pada sebuah tempat atau wilayah yang memiliki tradisi dan budaya yang kuat sehingga memiliki kekuatan energi positif yang dapat memancarkan gelombang elektromagnetik sebagai kekuatan mistis. Jika demikian maka tak heran Gunung Kendalisodo menjadi tempat yang keramat, sakral dan profan.

Dalam cerita run temurun, dikisahkan tentang aura mistis yang menyelimuti Gunung ini, yang disebutlan sebagai tempat
pertapaan sosok legendaris dalam dunia pewayangan yaitu *Hanoman* atau _Eyang Mayang Koro_ atau dikenal pula dengan nama _Eyang Seto_

Dalam Serat Pedhalangan disebutkan Hanoman adalah salah satu dewa berujud kera putih yang sakti mandraguna. Sementara dalam _Wiracarita Ramayana_ tokoh ini adalah putra Batara Bayu dan Dewi Anjani, keponakan dari Subali dan Sugriwa.

Ibu Hanoman yang bernama Dewi Anjani sendiri dikisahkan bernaung di gunung ini yang mengkoni (menjaga) sebuah sendang kuno berair hangat yang bernama sendang *Cupu Manik Astagina* yang berada di lereng gunung sebelah Barat Daya. Sendang ini juga disebut dengan sendang *Penyangklingan*

Sendang Penyangklingan berupa umbul dengan sumber air hangat yang di yakini memiliki banyak kasiat dalam hal penyembuhan berbagai jenis penyakit.

Air sendang ini dinilai sangat keramat karenanya sering di gunakan sebagai media ritual khusus bagi para pelaku spiritual untuk mandi dan membersihkan atau _Dodot Reregetan Dhohir Lan Batin_

Terkait dengan air panas ini secara ilmiah disebutkan dalam jurnal TEKNIK – Vol. 33 No.1 Tahun 2012 yang berjudul
*Studi Geokimia Air Panas Area Prospek Panas Bumi Gunung Kendalisodo Kabupaten Semarang* , yang ditulis oleh Yoga Aribowo Heri Nurohman.

Dalam jurnal tersebut disebutkan jika bentangan alam di kecamatan bawen merupakan daerah prospek panas-
bumi yang ditunjukkan oleh manifestasi panasbumi yang muncul di permukaan berupa fumarol, kolam air panas dan batuan alterasi. Salah satu manifestasi
panasbumi pada Gunung Ungaran terdapat di Gunung Kendalisada dan sekitarnya yang berupa mata air
panas.

Terkait dengan adanya sendang cupu manik astagina di Gunung Kendalisodo merupakan bagian sistem panasbumi yang memiliki temperatur reservoir sebesar 175,19°C dan merupakan sistem
yang terpisah dengan sistem panasbumi Ungaran berdasarkan analisis kimia fluida panasbumi.

*Gunung Kendalisodo sebagai tempat yang keramat*

Banyak kisah kisah tertoreh tentang kekeramatan Gunung ini. Sehingga banyak para spiritualis berkunjung ketempat ini untuk melakukan prosesi olah batin.

Gunung Kendalisodo seringkali dianggap sebagai tempat yang memiliki energi spiritual yang kuat sehingga dianggap keramat. Tempat ini dikisahkan memiliki sejarah panjang sehingga sangat dihormati oleh masyarakat.

Spiritual sendiri berkaitan erat olah jiwa dan batin yang berakselerasi dengan kepercayaan dan nilai-nilai rohani. Dalam konteks ini, tempat keramat sering dianggap sebagai tempat yang dapat membantu seseorang untuk terhubung dengan Tuhan atau kekuatan spiritual lainnya.

Gunung Kendalisodo sebagai tempat keramat sehingga dianggap mampu memancarkan vibrasi gelombang elektromagnetik yang positif yang dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan karena secara psikologis
pengalaman di tempat keramat dapat memberikan efek yang positif, seperti perasaan damai, tenang, dan spiritual

Karena hal tersebut tidak mengherankan jika tempat ini disebut sebagai tempat yang keramat dan sakral. Seperti kisah yang disampaikan oleh Pak Robin Juru Kunci Gunung Kendalisodo yang menyebutkan pada tahun 1947 Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno dan Wakil Presiden Dr. Mohammad Hatta
pernah datang ke puncak gunung kendali sodo, untuk melakukan tirakat.

Pada masa Orde Baru Presiden Suharto juga pernah datang untuk tirakat ditempat ini, termasuk menteri Dalam Negeri Negeri periode 1983–1988 yaitu Bpk. Suparjo Rustam juga beberapa kali berkunjung untuk melakukan tetirah di gunung ini.

*Makam keramat di Gunung Kendalisodo*

Selain terdapat sendang dan tempat pertapaan yang keramat, di gunung kendalisodo juga terdapat makam keramat yaitu maqam *Syech Ismail* atau Pangeran Sigid Widjoyo Koesoemo yang dikisahkan sebagai salah satu dari 117 anak Prabu Brawijaya V Raja terakhir Majapahit.

Selain itu terdapat makam *Kyai Karang dan yai Karang* yang merupakan tokoh babad alas wilayah Joho yang kini merupakan dusun setempat. Tidak jauh dari lokasi ini juga terdapat maqom yang keramat oleh masyarakat setempat disebut dengan maqom *Pangeran Rama* dari Kajoran.

Di komplek makam juga terdapat situs batu besar menyerupai menhir yang berlubang seperti lingga yoni oleh masyarakat setempat disebut dengan *Watu Lumpang* yang konon dikisahkan sebagai media ritual pemujaan kepada Dewi Sri sebagai manifestasi dewa kesuburan atau Dewi Padi.

*Jika kita mau meluangkan waktu sejenak untuk melihat sekeliling, kita akan menemukan bahwa alam semesta selalu berkomunikasi dengan kita*

* Disari dari berbagai sumber
* Penulis adalah pemerhari budaya sehari hari tinggal di desa.