Bobol Apotek di Bandarjo, Pria Asal Banyumanik Tertangkap Gegara Tertidur di Kasur
Laporan: Muhamad Nuraeni
KAB. SEMARANG | HARIAN7.COM – Aksi pembobolan apotek yang berada di sekitar Pasar Bandarjo, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, berakhir konyol. Pelaku ditemukan tertidur pulas di kasur pemeriksaan, Selasa pagi (10/6/2025), saat pegawai hendak membuka apotek.
Sri Nuraini (36), warga Ungaran Barat, yang pagi itu hendak membuka tempat kerjanya dikejutkan dengan kondisi salah satu pintu apotek yang sudah dalam keadaan terbuka. Tak ingin gegabah, ia segera memberi tahu rekan kerja, Ananda (29), serta security setempat, Supriyanto (44), sebelum akhirnya melaporkannya ke Polsek Ungaran dan Polres Semarang.
Kapolres Semarang AKBP Ratna Quratul Ainy membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia menyampaikan bahwa pelaku berhasil diamankan dalam keadaan tertidur di dalam apotek. “Pelaku berhasil diamankan personel saat tertidur di kasur periksa yang berada di salah satu ruangan apotek, dan pelaku saat dimintai keterangan dalam keadaan linglung,” jelas AKBP Ratna.
Dari hasil penyelidikan sementara, pelaku diketahui berinisial OF (27), warga Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Kapolsek Ungaran Kompol Giri Narwantono, SH., MH., menambahkan, pelaku masuk ke dalam apotek pada Senin malam sekitar pukul 21.00 WIB.
“Pelaku keluar rumah Senin sore sekitar pukul 16.00 WIB, dan menumpang mobil pikap menuju arah Ungaran. Sesampainya di perempatan SD Assalamah pelaku turun, dan sekitar pukul 21.00 WIB pelaku jalan kaki ke arah pasar lalu membobol pintu apotek,” ungkap Kompol Giri.
Dengan cara mendobrak pintu, OF berhasil masuk dan mengacak-acak sebagian etalase. Namun, bukannya kabur, pelaku justru tidur di salah satu ruangan.
“Personel yang datang ke lokasi didampingi pihak apotek dan security langsung mengamankan pelaku yang tertidur di salah satu ruangan. Dan kondisi apotek dalam keadaan berantakan, karena pelaku mencari laci uang,” imbuh Kapolsek.
Pada pemeriksaan di Polsek Ungaran, orang tua pelaku turut hadir dan menjelaskan bahwa OF merupakan anak berkebutuhan khusus (ABK) sejak kecil. Saat ini, ia juga tengah mengalami depresi dan sering meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan keluarga.
Kasus ini masih dalam penanganan aparat kepolisian. Pihak berwajib menyatakan akan berkoordinasi lebih lanjut dengan instansi terkait untuk memastikan langkah hukum dan sosial yang tepat terhadap pelaku.(*)
Tinggalkan Balasan