HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Pusbakum UIN Salatiga Gebrak Temanggung: Lawan Bullying dan Kenakalan Remaja di Sekolah

Laporan: Nurrun J

TEMANGGUNG | HARIAN7.COM — Suasana Jumat (30/5/2025) di SMP dan SMA Sirojurrokhim Pringsurat, Temanggung, mendadak beda dari biasanya. Bukan karena ada inspeksi mendadak atau ulangan mendadak, tapi karena kehadiran tim dari Pusat Bantuan Hukum (Pusbakum) UIN Salatiga yang menggelar aksi penyuluhan hukum bertajuk: “Pencegahan Bullying dan Kenakalan Remaja di Lingkungan Sekolah”.

Acara ini langsung disambut hangat oleh jajaran sekolah dan para siswa. Kepala Sekolah SMP Sirojurrokhim, Sri Hastutining CH, S.Ag, membuka acara dengan penuh semangat.

“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Pusbakum UIN Salatiga yang telah memfasilitasi kegiatan ini. Ini adalah bentuk nyata kepedulian terhadap masa depan anak-anak kami. Harapan kami, melalui kegiatan ini, siswa-siswi semakin sadar untuk tidak melakukan bullying dan kenakalan remaja karena dampaknya tidak hanya secara psikologis, tetapi juga bisa berakibat secara hukum,” tegasnya.

Baca Juga:  Kecelakaan Maut di Jalan Bawen-Salatiga, Arus Lalu Lintas Tersendat Lebih dari 1 Kilometer

Acara makin seru saat tiga pemateri muda dari Pusbakum UIN Salatiga, secara bergantian menyampaikan materi yang bikin para siswa tertegun, manggut-manggut, bahkan aktif bertanya.

Pemateri pertama, Muhammad Syaiful Huda, S.H, tampil dengan gaya lugas. Ia membongkar habis bentuk-bentuk bullying mulai dari fisik, verbal, sosial, sampai siber.

“Jangan pernah menganggap remeh tindakan mengejek atau mengucilkan teman. Sekecil apapun bentuk bullying, bisa menyisakan luka yang dalam,” tandasnya, membuat suasana ruangan mendadak hening.

Baca Juga:  Pria Ditemukan Tewas Mengapung di Bengawan Solo, Keluarga Mengakuinya di RSUD Koesma Tuban

Selanjutnya, giliran Muhamad Ichsan Hidayat, S.H yang mengupas tuntas soal kenakalan remaja. Dari pergaulan bebas, tawuran, narkoba, sampai melanggar aturan sekolah—semua dibedah habis. Tak lupa, ia kasih tips praktis: bagaimana memilih teman yang bisa jadi support system, bukan trouble maker.

Terakhir, Muhammad Salahuddin, S.H membawa materi yang lebih “serius tapi santai”. Ia mengenalkan apa itu Pusbakum dan kenapa lembaga ini penting banget buat pelajar juga.

“Kami di Pusbakum hadir bukan hanya untuk menyelesaikan masalah, tapi juga untuk mencegahnya sejak dini melalui pendidikan hukum seperti ini,” jelasnya.

Baca Juga:  Sambut Libur Nataru, Saloka Kembali Hadirkan Kampung Natal Yang Unik Dan Kental Akan Suasana Perkampungan

Yang bikin acara makin hidup, para siswa tidak hanya jadi penonton. Mereka aktif bertanya, diskusi, bahkan curhat soal situasi di sekolah mereka. Dari pertanyaan “gimana menegur teman yang nge-bully?” sampai “apa yang harus dilakukan kalau jadi korban?”—semuanya muncul dengan penuh rasa ingin tahu.

Sebagai penutup, kegiatan ini ditutup dengan aksi simbolis kampanye anti-bullying. Semua peserta—siswa, guru, dan pemateri—ikut dalam pembuatan video deklarasi “Stop Bullying di Lingkungan Sekolah”. Video ini digadang-gadang bakal jadi pengingat moral dan viral di lingkungan sekolah.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!