PKK Jateng Gaspol! Nawal Arafah Yasin Dorong Inovasi Demi Entaskan Kemiskinan & Tekan Stunting
SEMARANG | HARIAN7.COM – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, tampil tegas dan inspiratif dalam Rapat Pleno TP PKK Jateng yang digelar Kamis (8/5/2025).
Ia menekankan pentingnya inovasi dari seluruh jajaran PKK, termasuk empat kelompok kerja (pokja) dan sekretariat, untuk menciptakan program yang berdampak nyata bagi masyarakat, khususnya dalam mendukung agenda besar pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah.
“Ini untuk menyamakan persepsi, untuk menyamakan pemahaman tentang program yang akan kita lakukan. Kita sudah merumuskan sejumlah program, ada pula yang sudah berjalan seperti Kader Perak, pelatihan paralegal yang akan kita manfaatkan untuk rumah perlindungan perempuan dan anak di Kecamatan Berdaya,” tegas Nawal di hadapan peserta rapat.
Tak main-main, sederet program unggulan langsung digulirkan untuk lima tahun ke depan. Mulai dari program Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) hingga Speling (Dokter Spesialis Anak Keliling) siap digerakkan demi menurunkan angka stunting yang masih menjadi momok di beberapa wilayah Jateng.
Ditambahkan oleh Nawal, persoalan stunting bukan hanya soal gizi. “Ada faktor lain seperti kualitas air minum yang buruk, hingga kekurangan hormon tiroid. Untuk itulah, perlu pelibatan dokter spesialis anak, untuk mendiagnosa dan menyelesaikan masalah tersebut,” tandasnya.
Tak berhenti di situ, PKK Jateng juga siap meluncurkan program KIKIS (Keluarga Indonesia Bebas Kemiskinan Ekstrem), sebagai langkah sinergis mendukung program prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah dalam menekan angka kemiskinan ekstrem.
Program lainnya tak kalah menarik, seperti Aku Hatinya PKK, Rabu Pon (Gerakan Ibu Menanam Pohon), Jam Intan (Jam Interaksi Positif Orang Tua dengan Anak), PKK Sigab (Siaga dan Tanggap Bencana), serta Pandu Cinta (Pelayanan Terpadu Pencegahan dan Penanganan Perkawinan Anak).
“Ke depan, kita tidak hanya lakukan pelatihan UP2K, tidak hanya dengan Baznas. Juga ada pelatihan womenpreneur dengan inkubasinya, supaya mereka bisa mempunyai usaha dengan bagus. Kalau produk belum bagus, kita perbaiki, dan pasar semakin luas,” pungkas Nawal, penuh semangat.(Sam)
Tinggalkan Balasan