HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Suka Duka Sumeh, Pengepul Cabai dan Sayuran: Untung Besar Saat Harga Naik, Tekor Ketika Anjlok

Penulis: Ratmaningsih | Kontributor: Temanggung

TEMANGGUNG | HARIAN7.COM – Cabai menjadi salah satu bahan dapur yang selalu diburu, terutama oleh para ibu rumah tangga. Melihat peluang tersebut, Sumeh, warga Dusun Samponsari (Traju), Desa Gentan, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, menekuni usaha sebagai pengepul cabai, sayuran, dan palawija.

Saat ditemui Harian7.com di rumahnya, Minggu (27/4/2025), Sumeh menceritakan lika-liku usahanya yang penuh tantangan.

“Sukanya ketika harga cabai melambung, pasti keuntungan lebih besar dari biasanya. Biasanya terjadi mendekati hari raya dan ketika musim hajatan. Cabai pasti mahal, meski begitu tetap saja dicari oleh warga,” ungkapnya.

Baca Juga:  Insiden di Stasiun Tawang: Kapolri Minta Maaf, Tegaskan Diduga Pelaku Pemukul Wartawan Bukan Ajudannya

Cabai dan sayuran yang dikumpulkan Sumeh berasal dari panen petani di sekitar tempat tinggalnya. Setiap hari, ia dibantu oleh beberapa karyawan, yang tak lain adalah tetangga dekat, untuk melakukan sortir cabai berkualitas sebelum dikemas. Aktivitas pengemasan dilakukan pada malam hari. Setelah dipilah, ditimbang, dan dikemas, hasilnya kemudian diambil oleh pengepul besar untuk didistribusikan ke pasar lokal maupun luar kota.

Namun, usaha yang digeluti Sumeh tidak selalu berjalan mulus.

“Namun yang namanya usaha, pasti ruginya juga terutama saat harga anjlok dan saya sudah terlanjur membeli dengan harga tinggi ternyata dipasar harga tidak bersahabat, tapi hal ini sudah menjadi resiko dan biasa saya alami. Pada saat lebaran kemarin harga mencapai delapan puluh ribu rupiah, sekarang hanya laku dua puluh ribu rupiah,” jelasnya.

Baca Juga:  Polisi Bersama Instansi Terkait Lakukan Antisipasi Kerawanan Pohon Yang Tumbang Di Pinggir Jalan Raya Ngawi

Selain fluktuasi harga, kendala lain yang dihadapi Sumeh adalah cuaca. Jika terjadi gagal panen atau kelangkaan cabai dan sayuran, ia harus berjuang mencari pasokan ke berbagai tempat demi memenuhi permintaan pengepul besar.

Baca Juga:  Bupati Agus Irawan Genjot Pelayanan Prima: Camat Diminta Terjun Langsung ke Masyarakat

Dalam sehari, Sumeh mampu mengumpulkan hingga delapan kuintal cabai dari berbagai jenis. Ia juga rutin menerima sayur mayur dan palawija, tergantung hasil panen petani sekitar. Prinsipnya, apapun yang disetorkan petani akan ia terima.

Sejak merintis usaha ini pada tahun 2005, Sumeh berharap bisnisnya bisa terus berkembang dan memberdayakan tetangga sekitar untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Ia juga berharap pemerintah memberikan perhatian kepada usaha kecil seperti miliknya, baik dalam bentuk tambahan modal maupun dukungan pemasaran, khususnya saat harga jual menurun drastis.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!