HEADLINE

Rob Merangsek Sekolah, SDN 3 Karangsari Tanam Harapan di Tengah Genangan

redaksiharian7

- Admin

Minggu, 27 April 2025 - 11:33

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan: Muhamad Nuraeni

KENDAL | HARIAN7.COM – Banjir rob yang saban waktu menggenangi halaman SD Negeri 3 Karangsari, Kendal, menjadi isyarat gamblang bahwa krisis iklim tak lagi sebatas wacana. Sekolah di jalur Pantura ini kini berada di garis depan pertempuran melawan naiknya muka air laut dan amblesnya tanah.

Sabtu pagi, 26 April 2025, puluhan siswa berseragam lengkap tampak sibuk di halaman sekolah. Bersama guru dan relawan dari Armapala Kendal, mereka menanam 40 pohon ketapang kencana, bertepatan dengan peringatan Hari Bumi.

ADVERTISEMENT

 


SCROLL TO RESUME CONTENT

Kepala SDN 3 Karangsari, Normalia Eka Pratiwi, M.Pd., menyebut aksi ini lahir dari kegelisahan atas lingkungan yang kian memburuk. “Banjir rob tidak lagi musiman. Dalam beberapa tahun ke depan, jika tidak direspons, bukan mustahil sekolah ini akan tergenang seluruhnya. Bahkan, wilayah Pantura Kendal menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan,” katanya.

Baca Juga:  Wisatawan Asing dan Lokal Masuki DCF, Begini Respon Bule Saat Makan Mendoan Raksasa Kang Sarwono

Normalia percaya, langkah sederhana seperti menanam pohon bisa menjadi jawaban kecil atas persoalan besar. Ia menuturkan, rob di kawasan pesisir bukan semata perkara air laut yang meninggi, melainkan juga penurunan muka tanah akibat eksploitasi air tanah dan beban pembangunan.

“Saya membaca riset yang menyebutkan, pohon mampu berperan penting dalam meredam kerusakan lingkungan—menyerap air, memperkuat tanah, hingga menjaga kelembaban,” ujar dia.

Baca Juga:  Menteri AHY Ungkap Dua Kasus Tindak Pidana Pertanahan di Kabupaten Bekasi, Selamatkan Potensi Kerugian hingga Rp183 Miliar

Ketapang kencana dipilih karena ketangguhannya menghadapi iklim pesisir. Tajuknya yang lebar menjanjikan keteduhan, sedangkan akarnya memperkuat struktur tanah. Bibit-bibit itu diperoleh dari hibah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kendal, bagian dari dukungan terhadap gerakan penghijauan sekolah.

Suasana penanaman berlangsung riang. Para siswa bergiliran menanam bibit, lalu menancapkan papan nama kecil bertuliskan nama masing-masing. “Saya beri nama pohonnya Rinjani. Biar besar dan bisa lindungi sekolah ini,” kata Fadil, siswa kelas 5, sambil membenahi tanah di sekitar akar.

Di antara keramaian, Rizal, perwakilan Armapala Kendal, menilai kegiatan ini lebih dari sekadar seremoni. “Anak-anak belajar peduli lingkungan bukan dari teori saja, tapi dari pengalaman langsung. Kalau kebiasaan ini tumbuh, kita bisa harap mereka akan menjadi generasi yang tangguh dalam menghadapi perubahan iklim,” ujarnya.

Baca Juga:  HUT RI Ke 77, Pemuda Salatiga Gelorakan Ikrar Setia NKRI

Tak ingin berhenti di seremoni, pihak sekolah telah menyiapkan langkah lanjutan. Ada jadwal perawatan pohon secara bergilir, pengamatan pertumbuhan untuk jurnal kelas, hingga integrasi materi ekologi dalam pelajaran tematik dan IPA.

Normalia optimistis bahwa upaya kecil ini kelak akan menumbuhkan kesadaran besar. “Hari ini kami menanam pohon, dan sekaligus menanam kesadaran untuk hidup lebih bersahabat dengan alam. Ini bagian dari pendidikan jangka panjang yang kami tanamkan pada anak-anak,” katanya, menutup percakapan.(*)

Berita Terkait

Berkelakuan Baik, 62 Napi Buddha di Jateng Dapat Remisi Waisak
Berteduh Saat Hujan, Dua Motor Hanyut di Salatiga! Salah Satunya Milik Pembeli Mie Ayam
Banjir dan Longsor Terjang Salatiga Usai Hujan Deras, Warga Panik Selamatkan Barang
Gus Hana, Sang Gandrung Moderasi dari Kudus, Jejak Inovatif Penyuluh Agama Islam yang Menginspirasi Jawa Tengah
Kembangkan Pokjaluh Web dan SMART ZIS: Mustaqim, Sang Inovator Hukum Zakat Asal Salatiga Borong Juara 1 PAI Award 2025 Jateng
Robby Saksikan Langsung Kemeriahan Karnaval Budaya di Surabaya, Salatiga Unjuk Gigi Lewat Tari Jurit Ampil
Cinta dari Ranjang IGD: Kisah Haru Calon Pengantin yang Dibacok di Palembang
Operasi Malam di Grobogan: Polisi, TNI, dan Satpol PP Satukan Barisan Lawan Premanisme

Berita Terkait

Selasa, 13 Mei 2025 - 03:14

Berkelakuan Baik, 62 Napi Buddha di Jateng Dapat Remisi Waisak

Senin, 12 Mei 2025 - 21:09

Berteduh Saat Hujan, Dua Motor Hanyut di Salatiga! Salah Satunya Milik Pembeli Mie Ayam

Minggu, 11 Mei 2025 - 22:06

Banjir dan Longsor Terjang Salatiga Usai Hujan Deras, Warga Panik Selamatkan Barang

Minggu, 11 Mei 2025 - 20:22

Gus Hana, Sang Gandrung Moderasi dari Kudus, Jejak Inovatif Penyuluh Agama Islam yang Menginspirasi Jawa Tengah

Minggu, 11 Mei 2025 - 19:31

Kembangkan Pokjaluh Web dan SMART ZIS: Mustaqim, Sang Inovator Hukum Zakat Asal Salatiga Borong Juara 1 PAI Award 2025 Jateng

Minggu, 11 Mei 2025 - 18:30

Robby Saksikan Langsung Kemeriahan Karnaval Budaya di Surabaya, Salatiga Unjuk Gigi Lewat Tari Jurit Ampil

Minggu, 11 Mei 2025 - 18:04

Cinta dari Ranjang IGD: Kisah Haru Calon Pengantin yang Dibacok di Palembang

Minggu, 11 Mei 2025 - 11:56

Operasi Malam di Grobogan: Polisi, TNI, dan Satpol PP Satukan Barisan Lawan Premanisme

Berita Terbaru

error: Content is protected !!