Editor: Tedy Mulyawan
BOLA | HARIAN7.COM – Laga sarat gengsi bertajuk Derby Manchester di pekan ke-31 Premier League 2024/25 berakhir tanpa pemenang. Bermain di Teater Impian, Old Trafford, Minggu malam, Manchester United dan Manchester City harus puas berbagi angka usai bermain imbang 0-0. Tapi jangan terkecoh oleh skor kacamata—drama panas sudah tersaji sejak menit pertama!
Hasil imbang ini jelas jadi pukulan bagi kedua tim. Setan Merah terjebak di papan tengah, tertahan di posisi ke-13 dengan 38 poin. Sementara pasukan Pep Guardiola harus rela tertahan di peringkat kelima, terpaut dari zona Liga Champions. Dengan hanya tujuh pertandingan tersisa, tekanan semakin terasa bagi kedua raksasa kota Manchester.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
KONTROVERSI MENIT PERTAMA: PENALTI YANG TAK PERNAH DATANG
Bisa dibilang, laga ini bisa saja menjadi milik Manchester United—andaikan insiden di awal pertandingan mendapat keputusan berbeda. Baru satu menit pertandingan berjalan, Alejandro Garnacho dijatuhkan Ruben Dias tepat di area panas pertahanan City. Tapi wasit John Brooks memutuskan pelanggaran terjadi di luar kotak penalti dan hanya memberikan tendangan bebas. Tanpa tinjauan VAR. Tanpa diskusi panjang. Hanya sebuah kartu kuning untuk Dias.
Padahal, tayangan ulang menunjukkan pelanggaran terjadi tepat di garis kotak penalti—yang menurut regulasi seharusnya dianggap sebagai pelanggaran di dalam area dan berujung penalti. Sayangnya, VAR tak turun tangan, dan keputusan Brooks tak tergoyahkan.
HACKETT GERAM: “SEHARUSNYA PENALTI, TITIK!”
Mantan kepala PGMOL dan mantan pejabat FIFA, Keith Hackett, ikut angkat suara soal kontroversi ini. Dalam pernyataannya kepada Football Insider, Hackett tak ragu menyebut keputusan wasit sebagai blunder besar.
“Hampir saja terjadi, dan kontak awal tersebut tampaknya terjadi di luar area – kecepatan pemain membuat insiden tersebut semakin dekat ke garis, yang tentu saja dianggap berada di dalam,” kata Hackett, dikutip dari Football Insider, Senin (7/4/2025).
“Saya berkesempatan untuk melihat dengan saksama tayangan ulang yang ditayangkan oleh beIN Sports. Kualitas peralatan teknis mereka memberikan kejelasan pada keputusan awal di Derby Manchester,” lanjutnya.
“Wasit John Brooks, yang berada di dekat insiden itu, menolak permintaan tendangan penalti. Namun, melihat bukti tayangan ulang beIN Sports menunjukkan bahwa pelanggaran terjadi di garis gawang dan hasilnya seharusnya tendangan penalti,” tambah Hackett.
“Teknologi pada keputusan-keputusan sulit ini sangat penting, yang memungkinkan VAR [Paul] Tierney untuk membuat keputusan yang tepat, alih-alih intervensi dan hasil yang tidak akurat,” tutupnya.(Tin)