HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Pers di Era Kini Punya Tanggung Jawab ‘Memayu Hayuning Bawana’

Penulis: Sugayo Jawama

Pers Tidak Pernah Berhenti Mendampingi Masyarakat

SEMARANG | HARIAN7.COM –  Di tengah tantangan teknologi digital dan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan) menjadi mainan generasi Z, wartawan harus punya integritas. Dengan demikian insan pers akan menggaungkan apa yang menjadi kebutuhan dan hak masyarakat, dan mengedukasi dengan berbagai hal sehingga masyarakat menjadi tercerahkan atas isu yang selalu berkembang.

Baca Juga:  Ditjen PHU Kementerian Agama Buka Tahap Konfirmasi dan Pelunasan Haji Khusus 1445 H/2024 M

Hal itu disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Jateng Ema Rachmawati yang mewakili Pj Gubernur Jateng saat memberikan sambutan dalam Puncak Resepsi Hari Pers Nasional 2025 HUT ke-79 PWI Tingkat Jateng di Pendapa Bupati Blora, Sabtu malam 15 Februari 2025.

”Pers sesungguhnya punya peran mengubah perilaku masyarakat, maka dibutuhkan komitmen dan effort kuat agar selalu menjaga integritas,” kata Ema.

Baca Juga:  Aplikasikan Program Keluarga Sehat Indonesia PKM Buki Periksa Kesehatan Pelajar

Acara puncak resepsi dihadiri Bupati Blora Arief Rohman bersama anggota Forkopimda, Komisioner Bawaslu Jateng Sosiawan, Rektor Universitas Semarang Dr Supari ST MT, para mitra kerja PWI, Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat Sasongko Tedjo, Ketua PWI Jateng Amir Machmud bersama jajaran, perwakilan PWI kabupaten/kota se-Jateng dan perwakilan IKWI.

Baca Juga:  Kejari Cilacap Miliki Kasi Pidsus Baru, Siapakah Dia?

Perayaan puncak HPN 2025 tingkat Jateng di Blora semalam tergolong spesial. Selain orasi jurnalistik yang disampaikan seorang akademisi yaitu Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang Prof Dr Pulung Nurtantio Andono ST MKom, juga diberikan penghargaan kepada pemenang Lomba Guru Menulis, Lomba Jurnalistik dan Lomba Video Konten City Tour.

Baca Juga:  Meriah! Pawai Ta’aruf Haul KH. M. Zoemri Al Falah ke-10 Disambut Antusias, Wali Kota Robby: Ini Inspirasi untuk Generasi Muda

Sebelumnya, pada Sabtu (15/2), sejak pagi hingga sore, peserta juga diajak mengunjungi empat destinasi wisata yang dikembangkan Kabupaten Blora, yaitu eksotika Goa Terawang dengan kafe kopinya, Desa Wisata Bangsri dengan pesona Noyo Gimbal View, desa wisata berbasis budaya Kampung Samin di Desa Klopoduwur, serta Kopi Santen di Desa Jepangrejo.

Baca Juga:  Semarak Kampanye Terakhir Sinoeng-Budi: Dari Meriah di Kridanggo hingga Hangat di Bulu Tegalrejo

Bersejarah

Maka cukup beralasan jika Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS menilai HPN di Blora merupakan peyelenggaraan bersejarah. Apalagi, destinasi wisata yang dikunjungi peserta HPN memiliki faktor pembeda yaitu memadukan unsur intelektualitas, eksotika alam, kultur masyarakat, dan potensi kuliner.

Baca Juga:  Peringatan HANTARU 2024, Menteri AHY Ungkap 117,9 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar, Beri Nilai Tambah Ekonomi Rp6.721 Triliun

”Ini hanya muncul jika daerah dipimpin oleh seorang pemimpin yang memiliki visi besar untuk membuat perubahan dibanding sebelumnya. Kondisi ini membuat kami terusik dengan pertanyaan, apa yang bisa dilakukan media untuk ikut memajukan Blora? Dan harapan kami ke depan, hubungan pers dan bupati makin direkatkan karena kepentingan yang sama yaitu bagaimana ‘sesarengan mbangun’ Blora,” tandasnya.

Baca Juga:  AHY Siap Pimpin Demokrat Lagi, Targetkan Kebangkitan di Pemilu 2029

Maka, mengusung tema HPN 2025 Jateng yaitu ”Membangun Wartawan Berakhlak dan Fondasi Membangun Negeri”, Amir mengatakan, bahwa pers tidak akan pernah berhenti mendampingi unsur masyarakat mana pun, dalam hal ini Pemkab Blora guna membangun Blora lebih jauh lagi.

Dalam kesempatan itu, Amir menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut mendukung PWI dalam suksesnya penyelenggaraan HPN 2025.

Baca Juga:  Asik Pesta Miras Diciduk Polisi, Empat Pemuda Juga Bawa Senjata Tajam

Bupati Blora Arief Rohman juga berharap sinergitas antara Pemkab dengan insan pers terus terawat. Apalagi dengan segenap potensi yang dimiliki, Blora terus berusaha melestarikan alam dan kearifan lokal untuk kemajuan masyarakatnya.

Baca Juga:  BIG MATCH PANAS DI EMIRATES! Arsenal vs Real Madrid: Mimpi Eropa The Gunners Diuji Galacticos

Sementara itu, dalam orasi jurnalistiknya, Prof Pulung banyak memotret bagaimana seharusnya posisi pers di tengah gelombang Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Dengan bahasa memikat, rektor muda ini banyak menyampaikan filosofi Jawa dan cerita pewayangan untuk menggambarkan peran pers.

Baca Juga:  KAI Daop 4 Semarang Hadirkan Tarif Khusus KA Jarak Jauh

Dia memulai dengan pepatah Jawa ”Suradira jayaningrat lebur dening pangestuti” dalam konteks AI. Artinya, segala keangkuhan teknologi akan luluh dengan kebijaksanaan dan kasih sayang. ”Robot-robot cerdas itu nantinya harus dirangkul bukan dijadikan musuh,” tandas dia.

Baca Juga:  DPR Soroti PHK & Ketenagakerjaan 2026, Muh Haris Desak Pemerintah Gaspol Lindungi Pekerja Rentan

Prof Pulung mengatakan, saat ini kita sedang menyaksikan perkembangan industri pers yang berubah drastis. Pada satu sisi, medsos, AI, dan internet membuat kita bisa mengakses apa saja, termasuk resep gado-gado bisa ditemukan dalam waktu satu detik.

Baca Juga:  Mobile Legends Kembali! Akses di AS Resmi Dibuka Setelah Pemblokiran TikTok Dicabut

”Mesin inilah yang memunculkan citizen journalism. Lihat saja masyarakat dengan ponsel di tangan, mereka pertama mengunggah berita. Itu bagus, tapi informasi yang cepat tersebar, bisa salah. Siapa yang harus memverifikasi? Ya pers, karena untuk memastikan bahwa berita tak hanya cepat, tapi juga benar,” bebernya.

Baca Juga:  HUT Humas Polri ke-73, Polres Salatiga Mengajak Masyarakat Turut Andil Dalam Acara Donor Darah

Lanjut dia, Berkat AI, penulisan berita jadi rutin, terutama skor sepak bola dan harga saham. Bisa diotomatisasi dan membantu redaksi. Di AI ada juga teknologi Defect, yaitu kecerdasan buatan untuk membuat video, gambar, suara seseorang agar terdengar, terlihat seperti orang lain. Teknologi ini biasanya digunakan untuk hiburan, film, tapi juga menakutkan karena bisa disalahgunakan menyampaikan informasi palsu atau penipuan.

Baca Juga:  Operasi Gaktibplin, Propam Cek Sikap Tampang dan Kelengkapan Surat Personil Polres Semarang

Ditambahkan Prof Pulung, hoaks bisa menyebar bagai nyamuk di musim hujan. Gatal dan bikin kita emosi. Dalam cerita pewayangan Mahabarata (dia menggambarkan Resi Drona yang kena hoaks), betapa kabar palsu bisa membuat pemimpin kehilangan arah, dan mengubah alur sejarah. Apalagi di era sekarang, kecepatan forward WA melebihi kecepatan anak panah Arjuna.

”Di sinilah peran pers berfungsi layaknya penyemprot nyamuk untuk mengeliminasi ketidakbenaran sebelum menimbulkan efek gatal yang lebih parah,” tandasnya.

Baca Juga:  Bersih-Bersih Pasar Cengek, Robby Hernawan Tegaskan Komitmen Lingkungan Kota

Sebagai insan pers, kata dia, kita punya tanggung jawab ”Memayu hayuning bawana” yaitu memelihara keindahan dan keharmonisan dunia. Artinya, pers tak boleh membesar-besarkan berita sensasional hanya demi klik, tapi diminta melahirkan berita bermutu demi kebaikan bersama.

Baca Juga:  Cuaca Ekstrem, Harga Cabai di Salatiga Meroket, Pembeli Keluhkan Biaya Belanja Membengkak

Di bagian lain, Sasongko Tedjo mengatakan tantangan yang dihadapi wartawan sangat banyak, termasuk industri media. Pasalnya berdasarkan riset Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), dari ribuan media online hanya 2 persen yang hidup sehat dan sustain.

Baca Juga:  Pabrik Briket Terbakar, Kerugian Mencapai Rp 30 Juta

”Tantangan lain, terjadinya tsunami informasi. Tapi apa pun kemajuan AI, ada fungsi-fungsi wartawan yang tak bisa tergantikan. AI bikin kerja wartawan begitu mudah dalam investigasi, tapi kerja yang sesuai Kode Etik Jurnalistik hanya wartawan yang harus melakukan,” tandasnya.

Baca Juga:  Pabrik Briket Terbakar, Kerugian Mencapai Rp 30 Juta

Dalam resepsi semalam, diberikan penghargaan kepada pemenang lomba karya jurnalistik. Tampil sebagai juara I-III masing-masing Puput Puspitasari (PWI Kota Magelang), Marni Utamining (Purworejo), dan Alkomari (Semarang).

Baca Juga:  Meriah! Pawai Ta’aruf Haul KH. M. Zoemri Al Falah ke-10 Disambut Antusias, Wali Kota Robby: Ini Inspirasi untuk Generasi Muda

Untuk lomba video city tour, juara I-III yaitu Instagram @chalies_anwar, @andosupriyanto, dan @ekosans. Juara I-III guru menulis, masing-masing Triyuli Setyoningrum (SMAN 1 Blora), Fitri Andriani (SMPN 1 Blora), dan Andrian Taufiqurohman (MI Miftahul Jannah).

Baca Juga:  Asik Pesta Miras Diciduk Polisi, Empat Pemuda Juga Bawa Senjata Tajam

Selain itu, diserahkan penghargaan kepada Bupati Blora Arief Rohman, Prof Pulung, serta PWI Kabupaten Pekalongan, PWI Kabupaten Kudus, PWI Kabupaten Rembang, dan PWI Kabupaten Blora, masing-masing sebagai PWI teraktif.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

SPORT

error: Content is protected !!