HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Pemprov Jateng Beri Tali Asih untuk Penghafal Al-Qur’an, Haflah Akbar di Kudus Pecahkan Rekor MURI

KUDUS | HARIAN7 COM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menegaskan komitmennya dalam memberikan tali asih kepada anak-anak penghafal Al-Qur’an 30 juz. Pernyataan itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, saat menghadiri Haflah Akbar Khotmil Qur’an dan pencatatan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) di Gedung Jam’iyatul Hujjaj Kudus (JHK), Minggu (23/2/2025).

Baca Juga:  Korban MI-17, Pangdam IV/Diponegoro Beri Penghormatan Terakhir

“Komitmen kami kepada para penghafal Al-Qur’an masih sama, yaitu akan memberikan tali asih kepada anak-anak yang menghafalkan Al-Qur’an 30 juz,” ujar Gus Yasin.

Baca Juga:  Bupati Semarang Lantik Anggota TP PKK 2025-2030, Tekankan Kolaborasi dan Pengendalian Inflasi

Kebijakan ini sejalan dengan program prioritas Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dalam meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik agama, serta memberikan beasiswa bagi santri dan penghafal Al-Qur’an, baik di dalam maupun luar negeri.

Baca Juga:  Membangun Gaya Hidup Sehat di Balik Jeruji, Program Gebyar Prolanis Ciptakan Warga Binaan Lebih Sehat dan Berkualitas

Acara Haflah Khotmil Qur’an diikuti oleh lebih dari 3.230 santri dari Rumah Tahfidz Al-Qur’an (RTQ) se-Kabupaten Kudus. Selain itu, kegiatan ini berhasil mencatatkan rekor MURI untuk kategori pelafalan huruf hijaiyyah metode Yanbu’a dengan peserta terbanyak.

Baca Juga:  Forum Komunikasi Serasi Kabupaten Semarang (FORKOS) Dikukuhkan

Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Kudus Bellinda Birton, Pengasuh Pesantren Tahfidz Yanbu’ul Qur’an Kudus KH Ulin Nuha Arwani dan KH Ulil Albab Arwani.

Gus Yasin mengapresiasi acara ini dan berharap dapat memberikan motivasi bagi anak-anak untuk lebih semangat dalam menghafal Al-Qur’an dengan bacaan yang benar, sehingga nilai-nilai Al-Qur’an bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu peserta, Sahila dari RTQ Al-Amanatul Akhyar, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, mengungkapkan rasa bahagianya bisa mengikuti acara tersebut.

Baca Juga:  Terkait Kasus Korupsi Harun Masiku, KPK Geledah Rumah di Menteng, Begini Jelasnya

“Senang sekali, saya belajar sampai empat tahun. Saya ingin jadi hafizah,” tuturnya.

Kebanggaan juga dirasakan oleh Ida Almunfaridza, seorang ustazah yang menyebut acara ini sebagai momen bersejarah bagi Lajnah Muroqobah Yanbu’a (LMY) di Kudus.

Baca Juga:  Mendadak Ganjar Turun Di Tol Bawen - Ungaran, Rupanya Ia Matikan Api

“Ini pertama kali untuk LMY di Kudus, jadi rasanya sangat berkesan dan membanggakan bisa ikut serta,” ucapnya.

Metode Yanbu’a sendiri dikenal sebagai cara yang mudah bagi anak-anak dalam mempelajari Al-Qur’an dengan benar.(Yin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!