Bentrok Berdarah 2 Ormas di Blora, 12 Korban Luka
BLORA | HARIAN7.COM – Bentrok berdarah antara dua organisasi masyarakat (ormas), Pemuda Pancasila (PP) dan Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB), terjadi di Kabupaten Blora, Selasa (14/1). Akibat peristiwa tersebut, 12 orang mengalami luka-luka.
Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, mengungkapkan bahwa bentrokan tersebut terjadi di dua lokasi berbeda, yakni di Karangjati ada korban 8 orang dan di Gunduran yang menyebabkan 4 orang terluka. Bentrok ini berawal dari ketegangan sejak Senin, ketika PP menyerbu markas GRIB dengan menolak keberadaan ormas tersebut di Blora.
“Ada 19 orang yang kami amankan, namun status hukum mereka masih belum jelas,” jelas Wawan. Ia juga menambahkan bahwa senjata tajam tidak ditemukan dalam peristiwa itu, hanya kayu dan batu yang digunakan sebagai senjata.
Wawan juga mengonfirmasi bahwa meskipun 11 korban telah pulih dan kembali ke rumah, satu orang masih dirawat di rumah sakit dan kemungkinan akan dirujuk ke Rembang. Korban-korban ini berasal dari Kabupaten Semarang.
Sebagai langkah penyelesaian, pimpinan PP dan GRIB, Munaji alias Mbah Mun dan Sugianto, bertemu dengan Bupati Blora, Arief Rohman, serta jajaran Forkopimda di Pendopo Rumah Dinas Bupati. Dalam pertemuan tersebut, mereka meneken surat perdamaian untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang.
“Saya Mbah Mun, Ketua PP Kabupaten Blora, untuk kejadian kemarin, kita jadikan yang pertama dan terakhir,” ujar Munaji, yang disambut Sugianto dengan harapan menciptakan Blora yang sejuk, damai, dan indah.
Bupati Blora, Arief Rohman, mengungkapkan rasa prihatin atas kejadian ini dan meminta maaf kepada masyarakat Blora atas insiden tersebut.(Yan)
Tinggalkan Balasan