HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Cuaca Ekstrem, Harga Cabai di Salatiga Meroket, Pembeli Keluhkan Biaya Belanja Membengkak

Laporan: Muhamad Nuraeni

SALATIGA | HARIAN7.COM – Cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia berdampak signifikan terhadap lonjakan harga cabai. Kondisi ini menyebabkan panen cabai tidak maksimal dan stok di pasaran menipis, sehingga harga melambung tinggi.

Baca Juga:  100 UMK Lopait Dapat Sertifikat Halal, Produk Siap Tembus Pasar Lebih Luas

Di Kota Salatiga, para pedagang dan pembeli mengaku sudah tiga hari ini merasakan dampak kenaikan harga cabai. Jimin (55), seorang pedagang sayuran di Pasar Blauran 1, mengatakan harga cabai kriting melonjak dari Rp 15 ribu menjadi Rp 25 ribu per kilogram. Sementara itu, cabai rawit merah naik dari Rp 20 ribu menjadi Rp 28 ribu per kilogram. Kenaikan tajam juga terjadi pada cabai teropong, yang kini dibanderol Rp 50 ribu per kilogram dari sebelumnya hanya Rp 20 ribu.

Baca Juga:  Polda Jateng dan Kodam IV/Diponegoro Salurkan Bantuan Sembako di Rumah Ibadah

“Meski harga naik, pembeli tetap ramai. Bahkan cabai layu atau busuk banyak diminati untuk campuran masakan karena harganya lebih murah,” jelas Jimin saat dikonfirmasi, harian7.com, Senin (9/12/2024).

Baca Juga:  Luthfi Genjot Percepatan Koperasi Merah Putih di Jateng

Di sisi lain, kenaikan ini memberatkan pembeli. Ibu Senin (55), warga Tegalrejo, Salatiga, mengaku harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk kebutuhan dapur.

“Harapan kami harga kebutuhan pokok, seperti minyak, sayuran, dan beras, segera turun. Saat ini beras masih mahal, mencapai Rp 16 ribu per kilogram, padahal sebelumnya hanya Rp 12 ribu,” ungkapnya.

Baca Juga:  Dampak Kedelai Mahal Pengusaha Tahu Mogok, Namun Tidak Semua, di Salatiga Masih Ada Yang Produksi

Ia menambahkan, dengan kenaikan harga seperti ini, pengeluaran bulanannya jadi tidak mencukupi. “Biasanya cukup untuk satu bulan, tapi sekarang tidak cukup,” keluh Ibu Senin.

Kenaikan harga ini diharapkan dapat segera diatasi oleh pemerintah agar beban masyarakat tidak semakin berat.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!