HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Pemuda Temanggung Didorong Majukan Pertanian Modern Melalui Budidaya Melon Premium Berteknologi Tinggi

TEMANGGUNG | HARIAN7.COM – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, mendorong pemuda di wilayah Jawa Tengah untuk mengembangkan pertanian modern demi hasil yang lebih optimal. Pesan ini disampaikannya saat menghadiri panen melon premium di Kawasan Food Estate Hortikultura, Desa Bansari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung, Jumat (8/11/2024).

Sumarno menyebutkan, melon dengan berbagai varietas premium di Bansari ditanam menggunakan konsep *smart farming* atau pertanian modern, yang dilakukan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Rahayu Makmur. Produk melon premium ini telah menembus pasar internasional, termasuk Singapura, dan tersebar di berbagai kota besar di Indonesia seperti Bali, Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Semarang.

Baca Juga:  Peringati Hari Jadi Polwan RI ke-75, Polres Ngawi gelar Senam Bersama

“Budidaya melon sistem hidroponik ini punya potensi besar. Produknya bahkan sudah masuk ke pasar Singapura,” kata Sumarno.

Meski demikian, Sumarno mengakui bahwa sektor pertanian di Jawa Tengah masih dihadapkan pada tantangan, terutama rendahnya minat generasi muda dalam bidang pertanian. Namun, ia mengapresiasi Hendi Nur Seto, Ketua Gapoktan Rahayu Makmur yang berusia muda, karena telah menjadi pionir dalam pengembangan pertanian modern.

Pemprov Jawa Tengah juga bekerja sama dengan Bank Indonesia dan berbagai pemangku kepentingan lainnya untuk mendukung petani dalam memperluas pasar, di antaranya melalui pameran produk pertanian berskala nasional dan internasional.

Baca Juga:  7 Pejabat Baru di Lingkub Pemkab Way Kanan Dilantik

Sumarno optimistis bahwa pertanian modern memiliki potensi besar, terutama dalam mendukung Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Jawa Tengah 2025-2045, yang menargetkan provinsi ini sebagai pusat pangan dan industri.

Ketua Gapoktan Rahayu Makmur, Hendi Nur Seto, menuturkan bahwa melon premium yang dibudidayakan mencakup berbagai jenis, seperti japanese melon, korean melon, Thailand melon, sweet lavender, Spanyol, dan lainnya. Ia menyebutkan bahwa metode *smart farming* dengan greenhouse memberikan hasil lebih tinggi dibandingkan metode konvensional.

Baca Juga:  Hari Kedua, Sebanyak 3.169 Jemaah Bertolak ke Arab Saudi

“Dengan lahan 300 meter persegi, kami bisa menanam 1.000 tanaman dan menghasilkan sekitar 1-2 ton. Bandingkan dengan sistem konvensional yang hanya mampu menanam 600 tanaman dengan hasil sekitar 1 ton,” jelas Hendi.

Sejak mulai bertani modern pada tahun 2021, antusiasme pemuda di desa semakin meningkat untuk terjun ke usaha pertanian. Pemasaran yang terjamin dan harga jual yang tinggi telah membuat pertanian melon di Bansari menjadi pilihan usaha yang menjanjikan bagi generasi muda.(Ul/HJ)

Baca Juga:  Dengan di Serahkanya SK 20 PAC Oleh DPC PPP Kendal, Abdul Syukur Berharap Bisa Picu Mesin Politik Jelang Pemilu 2024 Bergerak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!