HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Motifnya Sakit Hati! Teguran Berujung Tragedi, Imam Masjid Dianiaya Jamaah

Kapolres Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, saat memberikan keterangan kepada wartawan.

Laporan: Muhamad Nuraeni

SRAGEN | HARIAN7.COM – Peristiwa tragis terjadi di Masjid Al Hidayah, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, ketika Didik Nur Kiswanto, imam masjid tersebut, menjadi korban penganiayaan oleh salah satu jamaahnya, SH, yang kerap dibantu oleh korban. SH, yang kini dalam pengawasan polisi, diduga menyerang Didik dengan senjata tajam karena kesal dan sakit hati akibat sering ditegur oleh korban terkait kebersihan masjid dan disiplin beribadah.

Kapolres Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, menjelaskan bahwa teguran-teguran Didik kepada SH seputar kebiasaan buruknya yang sering membuat area masjid kotor dan tidak disiplin bangun untuk shalat subuh, diduga menjadi pemicu kemarahan yang berujung pada insiden kekerasan tersebut. Pelaku yang telah lama tinggal di dekat masjid dan sering menerima bantuan dari korban, tak mampu menahan amarahnya.

“Saat ini, SH sedang menjalani observasi di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr Arif Zainuddin, Surakarta, selama tujuh hari untuk memastikan kondisi kejiwaannya,” kata AKBP Petrus. 

“Hasil observasi ini akan menentukan apakah pelaku bisa dimintai pertanggungjawaban secara hukum atau memerlukan perawatan medis lebih lanjut,”terangnya.

Data yang dihimpun bahwa hubungan antara Didik dan SH sebenarnya sangat dekat. Didik telah menampung SH selama bertahun-tahun dan sering membantu pelaku dengan harapan dapat membimbingnya menjadi pribadi yang lebih baik. Namun, teguran-teguran yang diberikan Didik kepada SH, terutama yang berkaitan dengan kebersihan masjid dan disiplin shalat, justru ditanggapi dengan rasa dendam oleh SH.

Ironi Kebaikan yang Dibalas Kekerasan

Tragedi ini mengejutkan banyak pihak, mengingat kebaikan Didik selama ini terhadap SH yang justru berbalik menjadi malapetaka. Meski SH diduga memiliki gangguan mental, Didik tetap sabar memberikan perhatian dan dukungan. Kini, fokus perhatian beralih pada kondisi mental SH yang akan menjadi kunci dalam proses hukum yang sedang berjalan di Polres Sragen.

Selama observasi, SH tetap dalam pengawasan ketat pihak kepolisian, sementara penyelidikan terus berlanjut. Kepolisian juga bekerja sama dengan tenaga medis untuk memastikan bahwa setiap langkah hukum yang diambil memperhatikan kondisi mental pelaku.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!