HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Kemajuan Transportasi Laut Indonesia: Inovasi, Efisiensi, dan Masa Depan Maritim

Laporan: Iswahyudi

Tingkatkan Infrastruktur dan Efisiensi: FGD ITS Tampilkan Kemajuan Sektor Transportasi Laut Indonesia

SURABAYA | HARIAN7.COM – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menjadi pusat perhatian saat menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Kaleidoskop Capaian Sektor Transportasi Laut 2015-2024”. Acara yang diprakarsai oleh Badan Kebijakan Transportasi (BKT) ini menghadirkan berbagai pencapaian penting Indonesia di sektor transportasi laut selama satu dekade terakhir. Fokus utama diskusi tersebut adalah peningkatan infrastruktur serta efisiensi pelayanan di sektor maritim, yang dianggap sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia sebagai negara kepulauan.

Kemajuan Infrastruktur Laut

Dalam acara tersebut, Kepala Badan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Ir Subagiyo MT, memaparkan keberhasilan pemerintah dalam membangun 193 infrastruktur laut. Pengembangan ini bertujuan untuk memperluas jangkauan transportasi laut ke berbagai daerah di Indonesia, mempermudah akses, dan mendukung sektor pariwisata serta perdagangan. 

Pelabuhan-pelabuhan utama yang menjadi fokus rehabilitasi mencakup Pelabuhan Sanur di Bali, Pelabuhan Wae Kelambu di Flores, serta Pelabuhan Likupang di Sulawesi Utara. Selain itu, Pelabuhan Patimban di Jawa Barat dan Pelabuhan Maloy di Kalimantan Timur dioptimalkan untuk kebutuhan perdagangan dan industri, memperkuat konektivitas antarpulau.

Efisiensi Melalui Program Tol Laut

Tol Laut, sebuah program unggulan yang diluncurkan pada tahun 2015, juga menunjukkan perkembangan signifikan. Program ini awalnya dimulai dengan hanya tiga trayek, namun kini telah berkembang menjadi 37 trayek dengan total 604 perjalanan laut yang terjadwal.

Subagiyo menambahkan, program Tol Laut ini membantu menekan biaya pengiriman barang ke daerah-daerah terpencil, mengurangi disparitas harga antara wilayah barat dan timur Indonesia. Selain itu, Program Perintis Laut, yang menyasar daerah-daerah yang sulit dijangkau, juga sukses dengan alokasi trayek di Indonesia Tengah dan Timur yang mencapai masing-masing 38 persen dan 50 persen dari total 107 trayek yang ada.

Inovasi Teknologi dari ITS

ITS sebagai tuan rumah FGD ini juga memamerkan kontribusi mereka terhadap inovasi teknologi maritim. Rektor ITS, Ir Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD, mempresentasikan beberapa teknologi mutakhir yang dikembangkan oleh kampusnya. Salah satu inovasi utama adalah desain **Kapal 3-in-1**, sebuah kapal serbaguna yang mampu mengangkut penumpang, kontainer, dan kendaraan sekaligus, dengan tujuan meningkatkan efisiensi transportasi laut.

Tidak hanya itu, ITS juga mengembangkan Automatic Identification System ITS (AISITS), sebuah sistem identifikasi otomatis yang membantu kapal-kapal dalam navigasi yang lebih aman dan efisien, serta Marine Drone yang berfungsi untuk pemantauan dan pengawasan aktivitas di laut, mendukung keamanan maritim Indonesia.

Efisiensi Pelayanan Pelabuhan

Executive Director III PT Pelindo, Ali Sodikin MMar, turut berbicara mengenai efisiensi yang tercipta melalui penggabungan empat regional PT Pelindo menjadi satu entitas. Ali menjelaskan bahwa penggabungan tersebut telah berhasil mengurangi biaya logistik nasional hingga mencapai 14,29 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2023. 

Efisiensi ini didukung dengan integrasi antara pelabuhan dan kawasan industri, yang semakin memudahkan alur logistik. Selain itu, penyediaan konektivitas multimoda (integrasi antara moda transportasi darat, laut, dan udara) telah mempercepat distribusi barang dan mengurangi kemacetan di pelabuhan, menjadikan sistem logistik Indonesia lebih kompetitif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!