HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Inovasi Siswa SMP IT Izzatul Islam Getasan, Ban Bekas Disulap Jadi Furnitur Estetik

Laporan: Muhamad Nuraeni

UNGARAN | HARIAN7.COM – Rabu, 28 Agustus 2024, menjadi hari yang penuh kreatifitas bagi ratusan siswa SMP IT Izzatul Islam Getasan. Dengan semangat dan kolaborasi, mereka berhasil mengubah ban mobil bekas menjadi delapan set kursi dan meja yang estetik dan fungsional. Kegiatan ini merupakan bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang berlangsung di sekolah tersebut.

Dengan bimbingan dari Budi Prasetyawan, seorang Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI, para siswa bekerja dalam kelompok, memanfaatkan bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar lingkungan. 

Ban bekas mereka kumpulkan dari bengkel lokal, sementara tali tambang, sekrup, dan bor listrik diperoleh dari pinjaman tetangga. Semua bahan yang digunakan adalah bahan daur ulang, menjadikan proyek ini tidak hanya kreatif tapi juga ramah lingkungan.

Budi Prasetyawan, yang juga pemilik Rumah Edukasi AIG Bunda Nisa, memberikan panduan teoritis dan teknis kepada para siswa sebelum mereka memulai praktik di lapangan. Para siswa secara bergantian mencoba membuat furnitur dengan cara yang diajarkan Budi.

“Anak-anak, perhatikan baik-baik caranya. Lakukan dengan hati-hati dan penuh semangat, pasti kalian semua bisa,” ujar Budi memberi instruksi, sambil terus mendampingi dan mengarahkan setiap langkah yang dilakukan siswa.

Dengan penuh antusias, para siswa melubangi ban mobil bekas menggunakan bor listrik, kemudian mereka menenun tambang melalui lubang-lubang tersebut untuk menciptakan anyaman kursi yang kuat. Suasana riuh penuh kegembiraan terasa ketika para siswa berlomba menyelesaikan kursi dan meja mereka, lalu berebut mencoba duduk di atas hasil karya mereka sendiri.

Salah seorang siswa, Demas Elang, merasa kegiatan ini sangat menyenangkan dan mudah dilakukan. Menurutnya, bimbingan dari tutor membuat semua proses lebih jelas dan terarah.

“Penjelasan Pak Budi sangat mudah dimengerti. Kamipun bergantian mempraktikkan langkah-langkahnya, dan hasilnya luar biasa. Kursi yang kami buat sangat kuat, bahkan bisa menahan lebih dari dua siswa yang duduk bersamaan,” kata Demas dengan semangat.

Kegiatan ini tidak berhenti di sini. Hari berikutnya, para siswa masih akan melanjutkan pengerjaan kursi dan meja, termasuk menambah tinggi dengan menggabungkan dua ban bekas. 

Setelah furnitur selesai, mereka akan melukis dan mewarnai sesuai kreasi masing-masing, membuat hasil karya mereka tidak hanya fungsional tapi juga artistik.

Proyek ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran teknis, tetapi juga sebagai wujud nyata penguatan karakter pelajar yang berjiwa inovatif, mandiri, dan peduli terhadap lingkungan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!