Menumbuhkan Inovasi, Edukasi Paten Drafting di Universitas Muhammadiyah Surakarta
SURAKARTA | HARIAN7.COM – Dalam upaya mendorong pertumbuhan inovasi dan perlindungan kekayaan intelektual di Indonesia, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta menggelar Edukasi Paten Drafting bagi Civitas Akademika Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah dari berbagai daerah.
Kegiatan ini berlangsung di Edutorium KH. Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta dan dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Tejo Harwanto, pada Senin (24/06).
Dalam sambutannya, Tejo Harwanto menekankan pentingnya pemahaman dan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) bagi kemajuan bangsa. “Konsep Hak Kekayaan Intelektual kepemilikannya bukan terhadap barangnya melainkan terhadap hasil kemampuan intelektual manusianya. Diantaranya berupa ide yang sudah dituangkan dalam bentuk karya nyata,” ujar Tejo.
Tejo juga menjelaskan bahwa ruang lingkup HKI sangat luas, mencakup paten, merek, hak cipta, desain industri, indikasi geografis, dan lainnya. “Hasil inovasi dan kreativitas akan mendapatkan nilai tambah, value, dan pengakuan apabila sudah terdaftar atau tercatat sebagai sebuah Kekayaan Intelektual,” tambahnya.
Menurut data World Intellectual Property Organization (WIPO), Indonesia masih tertinggal dalam jumlah permohonan paten dibandingkan beberapa negara lainnya. Meskipun begitu, pada tahun 2021, Indonesia mencapai peringkat kesepuluh dalam permohonan Paten Sederhana dengan 3.249 permohonan. Negara lain seperti China, Jerman, dan Rusia masih mendominasi permohonan paten global.
Tejo juga mengungkapkan potensi besar paten di Jawa Tengah, yang memiliki banyak perguruan tinggi dengan berbagai karya intelektual di bidang teknologi. “Potensi yang tinggi terkait paten inilah yang harus terus didorong, agar pertumbuhan investasi dan perdagangan semakin meningkat sehingga masyarakat secara umum dapat menikmati hasil kreasi dan inovasi tersebut,” ujar Tejo.
Ketua Tim Kerja Permohonan Paten, Slamet Riyadi, menambahkan bahwa kegiatan Edukasi Paten Drafting ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah permohonan paten baru. “Output kegiatan ini adalah agar semakin banyak permohonan Paten baru yang akan didaftarkan di DJKI. Ditaksir, ada 67 permohonan Paten yang didampingi penyusunannya,” jelas Slamet.
Asosiasi Sentra Kekayaan Intelektual Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (ASKI-PTM/A) telah berkontribusi signifikan dalam pendaftaran paten, dengan total 1701 Kekayaan Intelektual yang telah didaftarkan ke DJKI.
Edukasi Paten Drafting ini memberikan peserta pengetahuan praktis dalam menyusun dokumen spesifikasi paten sesuai ketentuan yang berlaku, mencakup teori dan praktik penyusunan, pengajuan, perubahan, dan penuntutan permohonan paten. Manual penyusunan paten yang dihasilkan akan menjadi panduan berharga bagi penemu dan penasihat mereka dalam mempersiapkan permohonan paten yang dirancang dengan baik.
Menggerakkan Inovasi Bangsa melalui Edukasi Kekayaan Intelektual
Dengan kegiatan ini, DJKI dan Universitas Muhammadiyah Surakarta berharap dapat menstimulus Civitas Akademika untuk lebih kreatif dan peduli terhadap perlindungan Kekayaan Intelektual. Langkah ini diharapkan akan membawa Indonesia menuju peningkatan jumlah permohonan paten domestik dan pengakuan
Tinggalkan Balasan