HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Iriban, Tradisi Syukur dan Kebersihan di Desa Kenteng, Warga Tangkap Ikan Tanpa Alat

Laporan: Muhamad Nuraeni

UNGARAN | HARIAN7.COM – Suara gemuruh ratusan warga Dusun Dalaman, Desa Kenteng, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, terdengar riuh saat mereka berebut menangkap ikan dalam tradisi iriban. Tradisi tahunan ini, selain menjadi ajang kebersamaan, juga memiliki tujuan mulia untuk menjaga kebersihan Sendang/Kali Tlogo dan sebagai ungkapan syukur atas air yang melimpah.

Iriban adalah ritual yang sudah turun-temurun dilakukan oleh warga Desa Kenteng. Kegiatan ini dilakukan setiap tahun setelah musim panen padi pertama sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen yang berlimpah dan air yang senantiasa mengalir dari telaga. Hasil tangkapan ikan dari sendang bisa dibawa pulang oleh warga, namun ada satu syarat penangkapan harus dilakukan tanpa alat bantu.

Ketua Karang Taruna Dusun Dalaman, Muhammad Ainun Najib, menjelaskan bahwa tradisi iriban ini secara otomatis membantu membersihkan telaga. Lumpur dan endapan yang ada di dasar sendang akan terangkat dan terbawa aliran air, sehingga mata air menjadi lebih bersih dan segar. 

“Dengan adanya kegiatan ini, lumpur atau endapan yang ada di dalam mata air dapat terangkat dan mengalir dengan kurasan air yang ada di mata air ini,” kata Ainun Najib kepada wartawan, Minggu (2/6/2024).

Tradisi ini juga menjadi ajang kebersamaan dan kebahagiaan warga. Mereka tidak hanya berusaha menangkap ikan, tetapi juga membawa hasil bumi sebagai simbol syukur atas panen yang melimpah. 

“Hasil bumi ini nantinya akan dinikmati bersama-sama di sekitar sumber mata air, mempererat tali persaudaraan dan kekompakan warga,”ucap Najib.

Asmiko, seorang warga Dusun Dalaman, mengaku meski sulit mendapatkan ikan karena tidak menggunakan alat bantu, dirinya tidak pernah absen untuk ikut memeriahkan tradisi ini. 

“Cari ikannya sulit karena tidak pakai alat bantu. Ini saja saya dapat satu. Saya ikut ini untuk ramai-ramai saja jadi ikut memeriahkan tradisi ini apalagi yang ikut banyak,” ungkapnya.

Iriban bukan hanya sekadar tradisi menangkap ikan, tetapi juga sarana membersihkan telaga dan memastikan mata air terus mengalir bersih. Dengan begitu, kebutuhan air untuk pertanian dan kebutuhan sehari-hari warga dapat terus terpenuhi. 

Harapan dari pelaksanaan tradisi ini adalah agar keberkahan air tetap terjaga dan panen berikutnya kembali melimpah. Tradisi iriban menggambarkan harmoni antara manusia dan alam, sebuah pesan yang semakin relevan di tengah tantangan lingkungan saat ini.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!