HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Lakon “Kebijaksanaan Iblis” Teater Getar UIN Salatiga Hibur Ratusan Penonton

 

Para pemeran Teater Getar pada lakon ” Kebijaksanaan Iblis”

Reporter : Shodiq

SALATIGA | HARIAN7.COM – Teater Getar atau Teater Gema Tarbiyah Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UKM UIN) Salatiga menggelar pertunjukan yang menginspirasi dengan lakon “Kebijaksanaan Iblis”.

Lakon ini diadaptasi dari salah satu kisah yang terdapat dalam kitab Ihya Ulumudin, menceritakan tentang penebang pohon yang alim namun digoyahkan keyakinan dan keikhlasannya oleh sesosok iblis yang bijaksana.

Baca Juga:  Gelar Rapat Koodinasi Persiapan Kesegaran Jasmani, Kasipers: Pangkat dan karier merupakan kesejahteraan sekaligus suatu kehormatan bagi prajurit

Rafli, Lurah Teater Getar, menjelaskan bahwa cerita yang diambil dari kitab Ihya Ulumudin telah menjadi viral di media sosial, dan pertunjukan malam itu merupakan adaptasi dari cerita tersebut menjadi sebuah naskah teater. 

“Persiapan pertunjukan ini memakan waktu lebih dari 2,5 bulan, dengan tujuan menyampaikan pesan moral dan syiar bahwa dalam beragama, manusia tidak seharusnya merasa keyakinannya paling benar,”katanya saat ditemui harian7.com, Sabtu (2/3/2024) malam.

Baca Juga:  Jalin Sinergitas Antara Wartawan dan TNI, Redaksi Harian7.com Silaturahmi ke Penerangan Korem 073/MKT, Bang Nur: "Kerjasama dan Sinergitas Sangat Penting"

Rafli menekankan pentingnya sikap toleransi dalam beragama, bahwa kebenaran tidaklah mutlak, dan apa yang diyakini seseorang belum tentu benar bagi orang lain. 

“Pesan ini disampaikan agar masyarakat tidak terlalu keras dan kolot dalam keyakinannya, sehingga dapat lebih terbuka terhadap perbedaan keyakinan,”ucapnya.

Para aktor dalam pertunjukan ini,  disutradarai oleh Faizal Abdilah alias Kliwon, berhasil membawakan peran-peran dengan apik. 

Baca Juga:  Surprise Warga Malam Tirakatan Kemerdekaan RI Ke 77, Pj Wali Kota Salatiga Mendadak Jadi Juri Lomba Tumpeng

Diantaranya, Lemper sebagai Alim (Ustad), Mengguk sebagai istri alim, Mantol sebagai iblis, dan beberapa karakter lainnya yang memukau penonton dengan penampilan mereka.

Pertunjukan ini berhasil menggugah kesadaran spiritual penonton menjelang bulan suci Ramadhan, dan memberikan refleksi mendalam tentang pentingnya sikap terbuka dan toleransi dalam beragama.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!