Direktur Indostrategic: Kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Harus Terima Hasil Pemilu dengan Legowo
![]() |
Istimewa. |
JAKARTA | HARIAN7.COM – Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam, meminta kubu calon presiden Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo – Mahfud Md untuk menerima dengan legowo hasil pemilihan presiden 2024.
Menurut hasil hitung cepat (quick count) dari sejumlah lembaga survei, calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul telak hingga 59 persen, jauh di atas Anies – Muhaimin (25%) dan Ganjar – Mahfud (16%).
“Angka itu menegaskan bahwa Pilpres 2024 hanya berjalan satu putaran,” kata Ahmad Khoirul Umam dalam keterangan resmi, Rabu, 14 Februari 2024.
Meskipun hasil hitung cepat tidak bersifat resmi, Umam menyatakan bahwa berdasarkan perolehan suara dari hitung cepat, Prabowo – Gibran tampaknya akan dinyatakan sebagai capres-cawapres terpilih dalam Pemilu 2024.
Umam menjelaskan bahwa jika kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud ingin menantang hasil pemilu, mereka harus merujuk pada Pasal 286 UU No.7/2017 tentang Pemilihan Umum dan aturan Bawaslu tentang dugaan pelanggaran pemilu yang terstruktur, sistematis, dan massif (TSM).
Mereka harus bisa menghadirkan data, informasi, dan bukti-bukti TSM di 50 persen wilayah provinsi di Indonesia, serta membuktikan pelanggaran itu masuk dalam skala massif dan sistematis.
“Tidak hanya itu, kedua pasangan tersebut juga harus membuktikan pelanggaran itu masuk dalam skala massif dan sistematis,” ungkapnya.
Umam menekankan bahwa berdasarkan hitung cepat kali ini, Pilpres 2024 berbeda dengan Pilpres 2014 dan 2019, di mana angka kemenangan capres-cawapres berada di bawah hasil survei yang beredar sebelumnya.
Angka kemenangan di Pilpres 2024 justru jauh lebih tinggi dibanding angka-angka survei hasil temuan lintas lembaga.
“Bahkan berdasarkan hitung cepat kali ini, di mana Prabowo-Gibran meraup 59-60 persen suara, masih lebih tinggi dibanding keterpilihan kembali Joko Widodo di Pilpres 2019. Pada saat itu, Jokowi hanya menang 55 persen atas Prabowo,” jelasnya.(Yuan)
Tinggalkan Balasan