Silaturahmi dan Perdamaian, Dandim 0724/Boyolali dan Danyonif Raider 408/Suhbrastha Menjalin Hubungan Baik dengan Korban Penganiayaan Knalpot Brong
Laporan: Muhamad Nuraeni
BOYOLALI | HARIAN7.COM – Danyonif Raider 408/Suhbrastha Letkol (Inf) Slamet Hardiyanto dan Dandim 0724/Boyolali Letkol (Inf) Wulang Widodo berkunjung ke rumah korban penganiayaan akibat knalpot brong, Slamet Andono, di Dukuh Kadipiro, Desa Genting, Cepogo, Boyolali pada Jumat (19/12/2024) pagi.
Mereka membawa buah tangan, bersalaman, dan menyampaikan tanda perdamaian, mengakhiri kesalahpahaman antara TNI dan Slamet Andono.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama sekitar 20 menit, Danyonif Slamet menyatakan bahwa tidak ada lagi kesalahpahaman antara Kompi dengan masyarakat, dan berharap untuk menjaga keamanan dan ketertiban wilayah Boyolali secara bersama-sama.
“Proses hukum terhadap enam prajurit Yonif 408 yang terlibat dalam penganiayaan tetap berlanjut meskipun Slamet Andono sudah memaafkan,”kata Danyonif Slamet.
Danyonif menekankan pembelajaran dari kejadian tersebut agar tidak terjadi kesalahpahaman lagi di masa mendatang.
“Tim pionir Yonif 408 Boyolali akan membantu merenovasi rumah Slamet Andono yang rusak, dan sayuran di lahan korban akan menjadi supply logistik di Asrama Kompi B 408 Boyolali,”ucapnya.
Sementara itu, Slamet Andono, korban penganiayaan menyampaikan bahwa kondisinya sudah membaik meskipun belum sepenuhnya pulih.
Ia belum dapat bekerja karena masih menunggu penyembuhan bagian rahang dan menambal satu gigi yang tanggal.
Sebelum sakit, Slamet bekerja serabutan dan tinggal sendiri, dengan kedua orang tuanya yang sudah meninggal dan kedua kakaknya yang tinggal terpisah.
“Saya secara pribadi sudah memaafkan (pihak TNI),” ungkap Slamet, menunjukkan sikap lapang dada dan perdamaian setelah peristiwa penganiayaan.
Lebih lanjut, Slamet mengaku tidak mengetahui terkait bingkisan sebelumnya yang dikembalikan ke Asrama Kompi B 408 Boyolali.
“Saya tanya ke keluarga saya yang menunggu juga tidak tahu kalau dikembalikan,” jelasnya.
Dandim Wiweko menegaskan bahwa situasi keamanan dan ketertiban umum di 22 kecamatan se-Boyolali tetap aman terkendali setelah kejadian penganiayaan.
“Sampai saat ini, saya dengan Kapolres Boyolali selalu berkoordinasi untuk tetap menjaga Kabupaten Boyolali dalam keadaan aman dan terkendali,”ucapnya.(*)
Tinggalkan Balasan