Dugaan Bullying Terjadi di SMA Negeri 2 Salatiga, Korban Depresi Hingga Ungkapkan Hendak Bunuh Diri, Orang Tua Desak Ada Tindakan Tegas Dari Pihak Sekolah
![]() |
Ilustrasi. (Istimewa) |
Laporan: Muhamad Nuraeni
SALATIGA | HARIAN7.COM – Kejadian perundungan kembali mengguncang lingkungan sekolah di Salatiga. Seorang siswi SMA Negeri 2 kelas 10 diduga menjadi korban bullying berulang kali oleh sejumlah teman sekolahnya.
Orang tua korban, Guntur Sri Hartono, mengungkapkan kekecewaannya dan kekhawatiran akan dampak psikologis yang dialami anaknya.
Guntur Sri Hartono, ketika ditemui oleh harian7.com, Kamis (4/1/2024) mengungkapkan kekagetannya saat mendengar keluhan anaknya yang kini menolak masuk sekolah. Anaknya yang menjadi korban bullying mengalami depresi, bahkan telah absen selama satu hari dan terlihat murung di kamar.
“Peristiwa bullying tersebut sudah beberapa kali terjadi, mencakup tindakan merusak sepeda motor dan pemaksaan membuka hijab serta dipalak,”kata Guntur saat ditemui dirumahnya, Perum Argotunggal, Kelurahan Ledok, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga.
Guntur merasa prihatin karena anaknya mengalami depresi setelah insiden tersebut. Bahkan, ia (Siswa korban bullyng) telah mengirim pesan WhatsApp kepada istri (ibu korban) akan bunuh diri jika tidak dipindah sekolah.
Anak pertama Guntur juga pernah menjadi korban bullying di SMA Negeri 2 Salatiga, namun dengan ketahanan mental yang kuat, anak tersebut berhasil melaluinya dan kini telah lulus.
Guntur berencana memindahkan anaknya ke sekolah lain, merasa bahwa lingkungan di SMA Negeri 2 dapat memperburuk kondisi mental anaknya.
“Saya berharap agar pihak sekolah mengambil tindakan tegas dan meningkatkan pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang,”harap Guntur.
Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Salatiga, Tentrem Lestari, saat dikonfirmasi harian7.com melalui pesan whatsaApp belum memberikan tanggapan terkait insiden bullying yang menimpa siswinya.
Sebagai respons, pihak SMA Negeri 2, diwakili oleh guru wali kelas, telah mengunjungi rumah siswa korban bullying untuk melakukan musyawarah.
Sementara itu, usai melakukan kunjungan kerumah siswi diduga korban bullyng, pihak sekolah enggan memberikan keterangan dengan alasan masih melakukan investigasi.(*)
Berita terkait:
Dugaan Adanya Peristiwa Bullying di SMAN 2 Salatiga, LPAI Jawa Tengah Desak Adanya Tindakan Serius
Tinggalkan Balasan