Lagi-Lagi Usung Kearifan Lokal, Saloka Hadirkan Kampung Natal Dan Pecahkan Rekor MURI
Laporan: Fera Marita
UNGARAN | HARIAN7.COM – Menyambut Natal dan Tahun Baru yang akan tiba beberapa hari lagi, Saloka Theme Park menghadirkan suguhan istimewa untuk memanjakan pengunjungnya. Dengan mengusung tema Kampung Natal Saloka, Saloka Theme Park benar-benar menyulap area nya dengan nuansa perkampungan.
Menurut Johanes Harwanto, General Manager Operational Saloka, pada konferensi pers Sabtu ( 16/22/23 ) menjelaskan bahwa Natal tahun ini Saloka mengangkat suasana pedesaan dengan segala keunikan kampungnya.
“Natalan di Saloka akan mendapatkan suasana yang berbeda dari Natalan sebelumnya,” ujar pria yang dikenal dengan sebutan HW ini.
Selain suasana kampung, Kampung Natal Saloka juga akan menghadirkan berbagai macam budaya terutama yang berasal dari daerah sekitar.
“Kalau biasanya kita mendengarkan instrumen Natal dari piano, gitar, nah di Saloka pakai gamelan, calung bahkan kita juga hadirkan drumblek dari masyarakat sekitat sini,” imbuh Johanes.
Johanes menambahkan bahwa Saloka juga menghadirkan kuliner khas kampung sekitar. Sehingga menjadikan liburan Natal di Saloka tidak hanya menikmati 25 wahana yang ada akan tetapi juga menikmati suasaa kampung dengan budaya kearifan lokal dan makanan tradisionalnya.
“Selain itu kostum-kostum petugas kita juga ala-ala kampung. Ada yang pakai baju petani, pakai lurik, pakai kemben juga pakai kebaya,” papar Johanes.
*Pecahkan Rekor Muri Dan Rekor Dunia Dengan Pohon Natal Tertinggi Dari Enceng Gondok*
Selain menghadirkan suasana kampung, Saloka juga telah menorehkan prestasi luar biasa yang sudah di akui oleh Museum Rekor Indonesia ( MURI ) yakni pohon Natal tertinggi dengan bahan baku enceng gondok.
Dengan ketinggian 13 meter dan diameter 8 meter serta menghabiskan 400 kilogram enceng gondok kering, tak mengherankan jika pohon Natal yang menjulang gagah tersebut mendapat sebutan sebagai pohon Natal tertinggi di Indonesia bahkan dunia.
“Konsep pohon Natal memakai enceng gondok karena Saloka berada di sekitar Rawa Pening yang salah satu potensi nya enceng gondok. Dan masyarakat sekitar memanfaatkannya untuk kerajinan sehingga kami mengangkat enceng gondok ini menjadi sesuatu yang berharga, lebih dikenal yang akhirnya dampak ekonomi masyarakat sekitar juga akan tunggi,” pungkas Johanes.
Sementara itu Bupati Kab. Semarang, Ngesti Nugroho, sangat mengapresiasi pemecahan rekor MURI yang tentunya membanggakan Kab. Semarang tersebut.
“Saloka Kampung Natal ini sangat luar biasa. Ada enceng gondok yang dibuat pohon Natal setinggi 13 meter yang melibatkan masyarakat setempat dan ini sangat luar biasa. Harapan kami, mari kita bersama sama berkunjung ke Saloka untuk melihat pohon Natal yang tinggi, bagus dan unik ini, yang berbahan baku dari enceng gondok dan dari lokal Rawa Pening. Selain itu ada bazar UMKM yang tentunya akan mengangkat ekonomi masyarakat kita. Semoga Saloka ke depan semakin berkembang, semakin terkenal, pengunjungnya juga semakin banyak,” papar Ngesti. ( * )
Tinggalkan Balasan