HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Berbagai Satuan Pendidikan Lakukan Unjuk Rasa Tolak Rocky Gerung

Aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Cirebon terkait pernyataan Rocky Gerung yang dinilai berbahaya dan kontroversial

NASIONAL | HARIAN7.COM – Ratusan massa yang terdiri dari para guru, dan dosen dari satuan pendidikan lokal Cirebon yang tergabung dalam Forum Gerakan Cirebon Adem Ayem (FGCAA) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Cirebon, Selasa, (8/8/2023). Aksi unjuk rasa ini menuntut terkait pernyataan Rocky Gerung yang dinilai berbahaya dan kontroversial.

“Intinya untuk tuntutannya sangat jelas. Sangat menuntut Rocky Gerung yang ngakunya itu seorang akademisi. Tetapi ucapannya itu, sudah melanggar norma-norma ketimuran, melanggar etika, Mengkritik boleh. Tetapi kesopanan itu jangan dilanggar, “ujar koordinator aksi, Rojaya L Suma kepada wartawan.

Menurut Rojaya, pihaknya menuntut agar Pemerintah Kabupaten Cirebon tidak memberikan ruang kepada Rocky Gerung dalam bentuk apa pun, termasuk menolak kedatangannya di Cirebon.

Baca Juga:  Asian Games 2018, Tim Dayung Indonesia Berhasil Meraih 1 Emas, 2 Perak dan 1 Perunggu

“Dalam bentuk apa pun lah, Rocky Gerung jangan sampai datang ke Cirebon,” ucapnya.

Kedua, lanjutnya, pihaknya juga meminta kepada aparat penegak hukum dalam hal ini Kepolisian, untuk memproses beberapa laporan pihak-pihak yang melaporkan perkara hukum Rocky Gerung.

“Meminta kepada aparat hukum untuk segera memproses sesuai aturan yang berlaku,” katanya.

Kemudian, pihaknya juga meminta kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon, agar DPRD meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk membatasi penampilan Rocky Gerung di televisi. Sebab, mereka menilai pernyataan Rocky Gerung ini berbahaya bagi anak didik atau pelajar.

Baca Juga:  Tidak Masuk Kerja Hari Pertama Pasca Libur Lebaran, Mendagri Potong Tukin dan Skors ASN

“Membatasi penampilan Rocky Gerung di televisi-televisi yang sifatnya nasional atau lokal sekalipun. karena ini sangat sangat berbahaya bagi anak-anak didik kita. Masa mengatakan presiden kita ‘tolol’ gitu kan. Itu kan istilahnya apa layak,” tandasnya.

“Dari situlah kita berangkat, kebanyakan dari para dewan-dewan guru dan guru PAUD, MI, RA, MTS, SMP, SMA, dan SMK terutama dosen dan pendidikan lokal sini lah,” katanya melanjutkan.

Meski demikian, kata dia, pihaknya tidak mempermasalahkan terkait adanya kritik. Sebab, hal tersebut merupakan kebebasan berpendapat.

“Namun tidak sepantasnya seorang akademisi mengucapkan kata-kata yang tidak pantas yang berdampak buruk bagi masyarakat,” pungkas Rohaya.

Sementara itu, mewakili pemerintah daerah setempat, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, M Luthfi mengapresiasi para pengunjuk rasa tersebut dengan dukungan kondusifitas kabupaten cirebon.

Baca Juga:  Tinjau Kebun Pertanian Organik Boja Farm, Wamendes PDTT Takjub

Menurut Luthfi, pihaknya sepakat, agar tidak adanya perpecahan dan konflik horizontal pada tahun politik dan nanti menghambat pembangunan daerah.

“Pemda dan aparat penegak hukum sepakat untuk saling menjaga terkait dengan pernyataan yang bisa membuat perpecahan bisa dihindari,” kata Luthfi.

Pihaknya, juga akan menyampaikan aspirasi tuntutan untuk tidak menerima acara Rocky Gerung yang diselenggarakan di Cirebon. Di antaranya kepada DPR RI terkait aspirasi yang di sampaikan ke KPI, Pemprov Jabar dan lainnya.

Pantauan di lokasi, ratusan para pengunjuk rasa ini berorasi sambil membawa atribut dan kendaraan dengan pelantang suara. Mereka diterima oleh perwakilan dari DPRD, Pemda, dan aparat Kepolisian setempat. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!