Sambut Malam 1 Muharam, Pemdes Pelumutan Gelar Wayang Kulit “Wijaya Gandrung Bumi” dan Pawai Obor
Laporan: Wahyudin
PURBALINGGA | HARIAN7.COM – Pemerintah Desa Pelumutan menggelar acara tahunan tradisi sedekah bumi atau ruwat bumi dan pawai obor, Selasa (18/7/2023).
Ruwat bumi digelar sebagai tanda sujud syukur terhadap Allah SWT, karena kita sebagai maklhuk ciptaannya hidup di atas bumi, dan akan kembali ke bumi.
Dalam kegiatan ini Pemdes Pelumutan juga mempersembahkan pagelaran wayang kulit semalam suntuk, dengan Ki Dalang Gendroyono dari Desa Pelumutan Kecamatan Kemangkon Kabupaten Purbalingga.
Adapun rangkaian acara diawali dengan selamatan ruwat bumi hari Selasa pukul 11:30 wib. Sedangkan pada pukul 18:10 wib digelar pawai obor yang di ikuti masyarakat Desa Pelumutan.
Acara berlangsung , di balai desa dan di lanjutkan dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan mengangkat lakon “Wijaya Gandrung Bumi”.
Selain itu pada pagelaran wayang kulit turut mengundang artis campur Sari Wijaya Laras dan 8 sinden serta dua penari cantik dari desa setempat.
Dalam sambutannya Kades Pelumutan, Gendroyono yang sekaligus juga dalangnya menyampaikan rasa bangga yang luar biasa atas kepedulian dan sumbangsihnya semua komponen masyarakat Pelumutan sehingga dapat melaksanaan ruwat bumi dan dapat terselenggara dengan baik serta lancar. Dan tak kalah penting masyarakat dapat guyub rukun dalam suasana yang penuh gembira.
“Kami ucapkan terimakasih kepada semua lapisan masyarakat dari RT 1 sampai RT 21 yang telah berkenan mendukung pelaksanaan kegiatan ini, sehingga berjalan sukses dan lancar,”ungkapnya.
Kades mengungkapkan bahwa dirinya selaku kepala Desa Pelumutan mengemban tugas dengan penuh kerendahan hati memohon kepada semua masyarakat yang memberi telah memberi kesempatan sehingga ia bisa bertugas dan melayani masyarakat dengan baik, sebagai mana mestinya menjalankan tugas, Kepala Desa pelumutan.
“Dengan adanya pementasan pagelaran wayang kulit ini sekaligus sebagai simbul melestarikan kembali budaya Jawa, juga untuk memperkenalkannya kepada para muda-mudi, dan tak lupa juga mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT,”terangnya.
“Semoga dengan adanya acara sedekah bumi atau ruwat bumi ini, sudah di musyawarahkan bersama, pemdes pelumutan memberikan nominal 20 juta dan di tambah iuran warga, masing masing rumah di pungut 15 ribu,sehingga acara ini bisa terlaksana,”paparnya dengan gamblang.
Lanjut Gendroyono, di era zaman yang minim akan budaya adi luhur ini selain sebagai pelestarian budaya, sudah menjadi keharusan masyarakat jawa dalam menjaga budaya leluhurnya
“Adanya ruwat bumi kita sangat bersyukur, kita hidup di atas bumi dan akan kembali ke bumi,maka kita sangat-sangat bersyukur sekali,” lanjutnya.
Pantauan harian7.com dilokasi, acara ini dihadiri oleh anggota Polsek Kemangkon, tokoh masyarakat,tokoh pemuda, seluruh panitia penyelenggara, Ketua RT se Desa Pelumutan, Ketua Rw se Desa Pelumutan, seluruh perangkat desa, warga masyarakat. Saat berlangsung cara berlangsung meriah dengan ikutnya partisipasi penyelenggara.
Ketua Panitia penyelenggara, Bangun mujiono menyampaikan kepada masyarakat Desa Pelumutan, beribu ribu terimakasih atas saran sumbangsih serta dukunganya.(*)
Tinggalkan Balasan