HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Sambut Ramadhan di Semarang, Ribuan Warga Padati Kirab Dugderan

Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu saat mengikuti prosesi Dugderan, Rabu (21/3/2023).

SEMARANG | HARIAN7.COM – Prosesi kirab Dugderan kembali digelar setelah tiga tahun tertahan akibat pandemi Covid-19. Tradisi tahunan menjelang datangnya Ramadhan tentu saja menjadi moment yang ditunggu dan dirindukan masyarakat Kota Semarang.

Sebelum kirab dimulai, warga Kota Semarang sudah memadati sepanjang jalan Pemuda untuk menyaksikan secara langsung acara kirab dari Balaikota Semarang menuju ke Masjid Agung Semarang di Kauman, Johar, Selasa (21/3).

Usai apel kirab, Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu bersama jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) memukul bedug yang telah disiapkan di Balaikota Semarang.

Baca Juga:  Kejari Cilacap Limpahkan Dugaan Kasus Pencabulan Terhadap 13 Anak Di Bawah Umur Ke Pengadilan Negeri

Setelah memukul bedug, Wali Kota Semarang memecahkan kendo sebagai tanda simbolis dimulainya arak-arakan kirab.

Wali Kota Semarang bersama Ketua TP PKK Kota Semarang, Alwin Basri kemudian menaiki kereta kuda untuk menuju ke Masjid Agung Semarang dan mengumumkan awal jatuhnya bulan ramadhan kepada masyarakat Kota Semarang.

Dalam prosesi Dugderan kali ini Wali Kota Semarang, berperan sebagai Kanjeng Bupati Ni Mas Tumenggung Arya Purbaningrum yang merupakan tokoh pencetus perayaan Dugderan.

“Kita mendapatkan satu kegiatan yang bisa sepenuhnya dijalani, mulai dari ibadah ramadhannya hingga hari raya. Sehingga kita bisa khusyuk menjalani semua ibadah,” ujar  Ita panggilan akrab Hevearita G Rahayu itu.

Baca Juga:  Jelang Lebaran, Satpol PP Razia Makanan dan Minuman Kadaluwarsa

Meski arak-arakan kirab dibuat sangat meriah dan melibatkan ratusan peserta dan ribuan warga yang menonton secara langsung mulai dari Balaikota hingga Alun-Alun Semarang, namun Ita tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menjalan protokol kesehatan seperti mencuci tangan dan menggunakan masker.

“Kami tetap menghimbau kepada masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan seperti cuci tangan dan kalau mungkin di tempat yang ramai kita selalu memakai masker,” tuturnya.

Selain itu, Ita juga meminta kepada masyarakat untuk tidak membuat kegiatan sahur atau buka bersama di jalan raya.

Pasalnya sudah ada peraturan daerah (Perda) yang mengatur tentang tidak diizinkannya memberikan sumbangan dalam bentuk apapun kepada pengemis gelandangan dan orang terlantar (PGOT) yang ada di jalanan.

Baca Juga:  Satreskrim Polresta Cilacap Ungkap Pembuangan Mayat Wanita Di Septik Tank

Ita mengatakan jika warga Kota Semarang ingin berbagi bisa langsung menuju tempat-tempat yang sudah ditentukan untuk kegiatan berbagi selama Ramadhan.

“Kami juga menghimbau pada masyarakat agar dalam melaksanakan kegiatan buka dan sahur bersama harus melaksanakan sesuai dengan titik-titik lokasi yang ditentukan Pemkot Semarang. Kami menghimbau agar dalam kegiatan sahur dan buka bersama tidak dilakukan di jalanan, karena sudah ada Peraturan Walikota yang melarang itu,” ujar Ita. (Andi Saputra) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!