HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Setelah Sempat Menjalani Perawatan Usai Dianiaya Temanya, Penjual Pecel Lele di Barukan Dinyatakan Meninggal Dunia

Suasana rumah duka. (Foto Istimewa)

Laporan: Shodiq

UNGARAN | HARIAN7.COM –  AS (23) warga Dusun Karanglo RT 22 RW 03 Desa Barukan Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, korban penganiayaan akhirnya meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan.

Dari informasi yang dihimpun harian7.com, menurut keterangan saksi NW (43) warga setempat, kejadian bermula pada saat korban berjualan lalapan pecel lele  Lamongan di depan ruko samping eks kantor Waskita Jalan Raya Salatiga – Suruh, tepatnya Dusun Karanglo Desa Barukan Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.

Sekira pukul 22.15 wib pelaku SF (27) yang merupakan tetangga korban /teman saat itu dalam kondisi mabuk  datang dengan maksud mau makan pecel lele dan langsung dilayani oleh korban. 

Baca Juga:  Qatar Bantu Pembangunan Masjid di Yayasan Izzatul Islam Getasan

“Pelaku saat makan duduk dilesehan teras ruko toko grosir/ kelontong Sukowati. Saat pelaku makan karena merasa tetangga /teman dekat ( domisili masih satu dusun ) korban bermaksud menemani sambil berbincang -bincang,”kata NW.

Saat dalam ngobrop dengan korban pelaku dalam kondisi mabuk dan merasa tersinggung. Pelaku tiba tiba langsung mengambil batu hias dan melemparkan ke arah korban mengenai kepala sehingga korban langsung tidak sadarkan diri.

Baca Juga:  Tahun 2021, Dewan Kesenian Kabupaten Semarang (DKKS) Siap Gelar Pergelaran Seni Kolosal

“Melihat korban tidak sadarkan diri. Pelaku kebingungan kemudian pelaku memanggil saya (teman berjualan pecel lele korban).  Selanjutnya kita berusaha  bersama sama memijiti korban sampe korban siuman,”jelasnya.

Setelah korban sadar kemudian diantar pulang. Pelaku juga pamit pulang sambil berpesan “Nek ono opo- opo kabari aku” (Kalau ada apa apa kabari saya – red).

Selanjut pada hari Senin pukul 08.00 WIB korban merasa pusing dan langsung dibawa ke Puskesmas Suruh untuk berobat.

Baca Juga:  Ketahui Kondisi Kesehatan Tubuh Anggota, Polres Salatiga Gelar Test Kesamaptaan Jasmani (TKJ) Selama Tiga Hari

Senin  sore sekira pukul 16.35 WIB kondisi korban semakin menurun/lemas sehingga dari pihak keluarga korban dibawa ke RSU Salatiga untuk penanganan lebih lanjut/rawat inap. 

“Hasil rongent kepala ada gumpalan darah disekitar otak,”jelasnya.

Selang satu hari yakni pada hari Rabu pukul 04.25 WIB korban dinyatakan meninggal dunia dan pukul 10.30 wib.

Kapolsek Tengaran AKP Supeno saat dikonfirmasi harian7.com  melalui pesan whatsApp membenarkan ada peristiwa tersebut.

“Sementara sedang di tangani Unit 2 Reskrim Polres Semarang.  Sementara almarhum masih di autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara,”jawabnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Berita Lainya

error: Content is protected !!