HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Tolak Kenaikan Harga BBM, Ratusan Mahasiswa Geruduk Kantor DPRD Salatiga

Istimewa.

Laporan: Bang Nur

SALATIGA,harian7.com – Ratusan mahasiswa menggeruduk kantor DPRD Kota Salatiga, tuntut kenaikan harga BBM bersubsidi, Senin (12/9/2022).

Para mahasiswa gabungan dari berbagai organisasi diantaranya HMI, PMII, KAMMI, GMNI,IMM, GMKI, dan PMKR Salatiga melakukan aksinya yang mulai pukul 10.30 wib – 13.00 wib.

Fahmi Arsyad salah satu mahasiswa mengatakan bahwa aksi unjuk rasa ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa terhadap kondisi bangsa Indonesia.

“Kami menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. kami merekomendasikan pemerintah untuk melakukan evaluasi kebijakan terkait kenaikan harga BBM bersubsidi,” ujarnya kepada wartawan di sela-sela unjuk rasa, Senin (12/9/2022).

Baca Juga:  Sambut HUT Persit KCK Ke-77, Persit Korem 073/Makutarama Berbagi Kebahagian di Panti Asuhan Salib Putih

Menurutnya pemerintah seharusnya melakukan penghematan anggaran birokrasi. Anggaran itu lebih baik disalurkan untuk kepentingan rakyat.

“Kami juga meminta pemerintah menunda proyek strategis nasional yang dampaknya tidak langsung kepada rakyat. Dan pemberantasan mafia migas,” jelasnya.

Fahmi menegaskan, aksi yang dilakukan mahasiswa ini tidak ditunggangi oleh siapa pun. Mereka meminta anggota DPRD Kota Salatiga untuk mengawal tuntutan mereka.

“Kami juga meminta Ketua DPRD membuktikan jika berpihak kepada rakyat, untuk menekan apa yang diinginkan masyarakat yakni tolak kenaikan harga BBM termasuk menandatangani nota kesepahaman,” tegasnya.

Baca Juga:  Usai Dilantik Sebagai Ketua YLCC, Chico Paparkan Progam Pertamanya

Sementara, Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit mengatakan, pihaknya siap mengawal aspirasi mahasiswa. Bahkan secara pribadi ia sepakat dengan yang disampaikan mahasiswa. Namun atas nama DPRD harus melakukan sesuai prosedur yang ada.

” Aspirasi akan kami masukan ke Banmus,” ungkap Dance.

Dijelaskannya, kewenangan menaikkan harga BBM berada di pemerintah pusat. Tapi pihaknya siap mengawal tuntutan mahasiswa. Pihaknya tidak memiliki wewenang dan akan mengirim suara dari masyarakat ke pusat.

Baca Juga:  Meski Dilarang, SPBU 44 506 05 Sumowono Tetap Layani Pembelian Premium dan Bio Solar Dalam Jerigen

“Bicara demokrasi bukan saling memaksakan kehendak. Karena ini adalah lembaga, akan diagendakan ke masukkan ke masyarakat kenaikan harga BBM,” tandasnya.

Sementara Wakil Ketua DPRD Salatiga Syaiful Mashud meminta mahasiswa juga bisa memahami atas aturan main lembaga. 

“Mahasiswa adalah gerbang terakhir menjadi keterwakilan suara rakyat. Namun mahasiswa juga harus paham, jika ada aturan lembaga yang harus dipatuhi,” terang Mashud. 

Usai berdialog dan menandatangani nota kesepahaman dengan perwakilan anggota DPRD, rombongan mahasiswa kemudian membubarkan diri. Aksi demontrasi berjalan dengan lancar tanpa ada kericuhan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!