HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Harga Jual Porang di Kabupaten Semarang Anjlok, Petani Terancam Merugi

Istimewa.

Laporan: Bang Nur

UNGARAN, harian7.com – Harga jual porang di Kabupaten Semarang anjlok hingga Rp2.000/kg dari harga normal. Penurunan tersebut, petani porang terancam merugi karena tidak sebanding dengan biaya produksi yang dikeluarkan.

 “Idealnya harga porang itu Rp 7.000 hingga Rp 8.000 per kilogram, itu agar petani tidak rugi,”kata Riyadi, Kepala Desa Kadirejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang, Jumat (1/7/2022). 

Baca Juga:  Kegiatan Isi Ramadhan, SMP Negeri 1 Temanggung Berbagi untuk Tumbuhkan Jiwa Sosial yang Tinggi Bagi Siswanya

Riyadi mengungkapkan bahwa saat ini, warganya  menanam porang, di lahan mencapai 22 hektare. 

“Kemarin saat booming porang, memang banyak yang menanam porang. Bahkan para pengepul datang kesini untuk mengambil porang hasil panen,” ujarnya. 

Riyadi berharap pemerintah pusat memiliki kebijakan khusus untuk menyelamatkan harga porang. “Tentu harapannya agar petani tidak merugi banyak. Jangan sampai ini seperti tanaman gelombang cinta, booming sebentar terus hilang begitu saja,” kata Riyadi. 

Baca Juga:  Mahalnya Harga Pakan, Picu Kenaikan Harga Telur di Salatiga, Penjual Mengaku Sepi Pembeli

Ia mengaku tidak mengetahui penyebab anjloknya harga porang tersebut. “Kalau penyebab pasti tidak tahu, untuk permintaan sepertinya juga masih stabil. Tapi tiba-tiba harganya merosot tajam beberapa waktu terakhir ini,” ucapnya. 

Dikatakan Riyadi, agar kerugian tak terlalu besar saat ini petani di Kadirejo mendapat pendampingan dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang untuk mengolah porang.

Baca Juga:  Sadis! Lima Pria Dewasa Perkosa Anak Bawah Umur Usai Terlebih Dahulu Dicekoki Minuman Keras

“Ini kita melakukan pengolahan sendiri dengan pendampingan dari Undip untuk mengolah porang, porang kita olah jadikan kue,” ungkapnya. 

Harapannya, dengan diolah menjadi kue, harga makanan olahan porang menjadi lebih kompetitif. “Karena harga porang merosot, diolah menjadi kue agar harganya menjadi lebih baik,”pungkas Riyadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!