HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

25 Peserta Ikuti LKP SHS Program Pendidikan Kecakapan dan Wirausaha Selama 150 Jam

Penulis | Ratmaningsih

Kontributor Temanggung

Para peserta pelatihan mendapatkan ijazah program LKP SHS.


TEMANGGUNG, harian7.com
– Lembaga Kursus dan Pelatihan Sardja Hadi Sarjana (LKP SHS) mengadakan acara penutupan program Pendidikan Kecakapan dan Wirausaha (PKW) Tahun 2022, bertempat di Lembaga SHS, jalan Gadjah Mada No. 6, Tepungsari Walitelon Selatan, Temanggung, Jumat (10/6/2022).

Pada tahun ini LKP SHS sudah melaksanakan program pelatihan yang ke tiga dengan durasi selama seratus lima puluh jam dan diikuti sebanyak dua puluh lima siswa. Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama dengan Direktorat jenderal  pendidikan vokasi kementrian pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, juga didukung oleh UMKM  Iwan Interior Gordyn, UMKM Nayyu, UMKM Mandiri dan BRI cabang 1 Temanggung.

Baca Juga:  Riset Terbaru: Bisnis B2B di Indonesia Belum Optimalkan Social Media

Progam yang diikuti adalah program tata busana di bagi secara teori maupun praktik langsung sebagai syarat mendapatkan ijazah. Selain siswa mendapatkan pelatihan gratis juga mendapat mesin jahit dan bahan untuk setiap peserta gratis.

Acara penutupan di hadiri oleh seluruh siswa pelatihan, juga  pimpinan sekaligus instruktur dari Tuti modiste LKP SHS sendiri. 

 

Menurut Dwanda Julisa Sistyawan, S.H., M.H., C.L.A. selaku pimpinan LPK SHS mengatakan bahwa LKP ini berdiri tahun 2018 dan mulai dipercaya menyelenggarakan pelatihan sejak tiga tahun lalu. Setiap tahunya mengadakan program pelatihan bekerja sama dengan Direktorat jenderal pendidikan vokasi kementrian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi juga kegiatan ini didukung oleh UMKM.

Baca Juga:  Lintasarta Hadirkan AI Merdeka untuk Bangun Masa Depan Digital Indonesia melalui Akselerasi Adopsi Teknologi AI

” Untuk tahun ini di latih oleh empat  tenaga instruktur, selama seratus lima puluh jam. Alhamdulillah sudah dibentuk tiga kelompok wirausaha selama pelatihan berjalan dan tahun ini kami berhasil mengantarkan siswa dengan nilai yang sangat memuaskan,” Jelasnya.

Para peserta dan pelatih melakukan foto bersama setelah selesai kegiatan.

Diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini peserta akan mendapatkan keterampilan sehingga bisa dijadikan bekal untuk wirausaha sebagai cara meningkatkan ekonomi dan bisa menghasilkan omset.

“Tidak hanya sehari dua hari saja akan tetapi bisa mengambil keuntungan bagi peserta,” lanjutnya.

Sementara itu, Nur Latifah Zahro, (21) peserta terbaik yang justru berasal dari Grabag Magelang mengatakan niatnya untuk mengikuti pelatihan ini karena memang ingin menambah ilmu terutama di bidang membuat busana. 

Baca Juga:  Underground Blok M: Hidden Gem Billiard dan Tempat Nongkrong Jakarta Selatan

“Disini diajarkan cara membuat busana secara teori maupun praktek langsung. Antara lain orientasi mengoperasikan mesin jahit, cara membuat pola, dan membuat busana yang bagus hasilnya,” Tuturnya.

 

Dirinya berharap setelah lulus dari pelatihan ini bisa membuat usaha menjahit baju dirumah setidaknya bisa menjadi mata pencaharian dan  kedepannya bisa memberdayakan masyarakat sekitar. Imbuhnya.

Acara penutupan pelatihan diakhiri dengan pembagian ijazah, mesin jahit dan pembagian hadiah peserta yang di nilai terbaik diantara peserta lain. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!