HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Penutupan Jalan di Perlintasan Rel Pasca Kecelakaan KA Loko Wisata Dengan Isuzu Prona Memicu Kemarahan Warga Hingga Berujung Gelar Aksi Protes

Laporan: Arie Budi | Kontributor Ungaran

UNGARAN,harian7.com – Buntut kecelakaan Kereta Api Loko Wisata dan Isuzu Prona di perlintasan tanpa palang pintu di kawasan Jalan Brigjen Sudiarto Lodoyong Ambarawa, Minggu (22/05/2022) kemarin, menyebabkan jalan raya atau perlintasan di tutup secara mendadak oleh pihak PT KAI. 

Penutupan tersebut memicu kemarahan warga karena penutupan tersebut jelas berdampak bagi masyarakat ataupun pengguna jalan. Sebagai bentuk protes, warga menggelar aksi dilokasi tersebut.

 

Aksi protes tersebut diikuti ratusan warga Kelurahan Lodoyong Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang. Mereka  datang ke lokasi kecelakaan.

Mereka mendesak kepada PT KAI (Kereta Api Indonesia) untuk membuka kembali akses jalan yang ditutup menggunakan  besi rel dan cor. Penutupan jalan tersebut sengaja dipasang oleh pihak PT KAI pada Senin (23/05/2022) siang.

Salah satu pengguna jalan, Koko (30) warga Ambarawa, saat ditemui harian7.com menyampaikan bahwa saat hendak melintas di perlintasan tanpa palang pintu di kawasan Brigjen Sudiarto Lodoyong Ambarawa, atau tepatnya belakang Koramil 09/Ambarawa mengaku kaget , karena jalan ditutup permanen menggunakan besi rel yang di cor dan ditanam di tengah jalan serta di las hingga menutupi jalan.

“Penutupan jalan tidak ada pemberitahuan sebelumnya kepada masyarakat sama sekali, sehingga pengguna jalan kaget dan harus memutar arah, atau mencari jalur lain. Menurut kami ini sudah tidak benar mengingat  jalan ini jalur akses masyarakat mau ke pasar, berangkat kerja, sekolah atau yang lain yang melintas jadi kaget dan terganggu sekali,” jelasnya.

Baca Juga:  Diduga Stres Karena Sang Pacar Minta Ninja, Seorang Siswa SMP Nekat Gantung Diri

Selain warga turut datang kelokasi, Camat Ambarawa Suharnoto, Kapolsek Ambarawa AKP Wigiyadi, Danramil Ambarawa Kapten Sofyan Amirudin, Lurah Lodoyong Istanto, disusul The Hok Hiong, anggota DPRD Kabupaten Semarang asal Ambarawa dari PDI Perjuangan.

Dihadapan Forkopimcam Ambarawa dan anggota DPRD tersebut, warga meminta agar dapat membantu untuk mendesak kepada PT KAI untuk membuka penutup jalan. Pasalnya, dengan ditutupnya akses jalan (diatas rel KA Wisata) maka lalu lintas di Jalan Brigjen Sudiarto menjadi macet. Selain itu, penutupan jalan tersebut dinilainya “Sangat Arogan”.

Dikatakan arogan, karena pihak PT KAI dengan egoisnya dan sewenang-wenang tanpa ada koordinasi dengan aparat setempat (Kecamatan Ambarawa) langsung melakukan penutupan. Penutupan dengan memberi atau memasang palang besi tersebut dilakukan setelah terjadi kecelakaan antara KA Wisata (Loko Wisata) dengan Isuzu Prona.

Tokoh Masyarakat sekitar Kelurahan Lodoyong, Djundan Setiawan (64) mengatakan bahwa dengan penutupan jalan itu dinilainya PT KAI sangat arogan. Mereka melakukan penutupan tanpa ada koordinasi dengan pemerintah setempat ataupun aparat keamanan setempat.

Bahkan, tanpa melihat dampaknya memicu kejengkelan masyarakat. Pasalnya dengan arogannya, langsung menutup akses jalan itu dengan mengerahkan sejumlah petugas PT KAI.

“Saya secara tegas menilai jika PT KAI arogan. Harusnya, tidak memutuskan sepihak dengan langsung menutup akses jalan itu. Semua tentunya dapat dikoordinasikan dengan baik bersama aparat wilayah setempat (Camat, Kapolsek, dan Danramil). Dengan tetap menutup akses jalan itu, akhirnya membuat masyarakat Lodoyong ‘marah’ dan mendesak PT KAI harus membukanya kembali. Yang jelas, langah yang dilakukan pihak PT KAI sangat arogan,”tandas Djundan.

Baca Juga:  Mencuat Kasus Dugaan Penyerobotan, Pemalsuan dan TPPU, Mantan Direktur dan Pejabat Elit PDAM Kota Salatiga Dipanggil Polda Jateng

Masih ditempat yang sama, Camat Ambarawa Suharnoto menyatakan, jika langkah penutupan akses jalan di lokasi kecelakaan KA Wisata (Loko wisata) Ambarawa-Tuntang dengan Isuzu Prona itu, dinilainya sangat arogan. Mereka tanpa ada koordinasi dengan pemerintahan setempat langsung melakukan penutupan dengan memasang palang besi di dua sisi.

“Langkah PT KAI saya nilai arogan. Mereka sewenang-wenang langsung menutup akses jalan dengan memasang palang dari besi di dua sisi. Dari penutupan akses jalan ini, akhirnya kendaraan yang melintas harus mencari jalan alternatif dan ini menjadikan jalan kampung menjadi padat dan macet. Bahkan, rawan terjadinya kecelakaan karena jalan kampung itu banyak digunakan kegiatan warga setempat,” kata Suharnoto.

Sementara itu, The Hok Hiong, anggota DPRD Kabupaten Semarang asal Ambarawa menyatakan bahwa langkah PT KAI itu sangat arogan. Hal ini tidak bisa didiamkan saja harus didesak segera membuka penutup akses jalan itu. Apalagi akses Jalan Brigjen Sudiarto ini, lalu lintasnya padat dan ramai. Selain itu,  jalan raya sebagai jalan umum, bukan jalan khusus milik PT KAI.

“Apapun alasannya, hari ini PT KAI harus mau membuka atau melepas palang penutup jalan ini. Kalau memang mau menutup akses jalan di perlintasan Kereta Api Wisata itu, semuanya harus ditutup. Bukan hanya di perlintasan sini saja di depan Depo KA dan di perlintasan Tambakboyo harus dipalang atau ditutup juga. Jika PT KAI tetap ngotot tidak mau membuka, nanti warga atau masyarakat yang membuka paksa dan saya saksinya. Selain itu, perwakilan PT KAI bisa menyaksikannya,” ujarnya.

Baca Juga:  Diduga Alami Rem Blong di JLS, Truk Muatan Ayam Teperosok Ke Parit

Sebelum palang penutup akses jalan itu dibongkar warga, The Hok Hiong bersama Forkopimcam Ambarawa diikuti perwakilan warga, mendatangi depo lokomutif kereta api untuk bertemu dengan kepala depo atau yang bertanggungjawab atas penutupan akses jalan itu di komplek Stasiun Kereta Api Ambarawa. Namun, kedatangannya itu hanyalah sia-sia belaka. Ternyata di depo kereta api hanya ditemui seorang petugas keamanan saja.

“Karena tidak ada hasil dan pihak penanggung jawab tidak menemui, akhirnya warga tidak sabar dan kembali ke lokasi jalan yang ditutup,”terangnya.

Dengan kondisi itu, The Hok Hiong memanggil Kepala Dishub Kabupaten Semarang Tri Martono untuk segera datang di lokasi penutupan jalan dan tak selang berapa lama  tiba di lokasi berlanjut  menghubungi Kepala Depo KA Ambarawa.

Berita video klik Disini

Kepala Dishub Kabupaten Semarang, Tri Martono saat di temui awak media mengatakan, pada intinya, kami dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kab Semarang siap untuk bertanggungjawab menempatkan petugas atau personil untuk berjaga di perlintasan tanpa palang pintu pada saat, Kereta Api Wisata beroperasi.

“ Silahkan saja, sekarang palang penutup dibuka kembali dan warga pun dengan sigap bersama sama langsung bergotong royong ‘menjebol’ palang besi penutup akses jalan tersebut,” pungkas Tri Martono.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!