HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Harga Kedelai dan Minyak Melambung Tinggi, Pengusaha Banjarnegara Sering Tombok, “Tiga Hari Mogok Produksi Tidak Tahu”

BANJARNEGARA,harian7.com – Desa Klampok Kecamatan Purwareja Klampok, merupakan salah satu desa sentra perajin tahu dan tempe terbanyak yang ada di Kabupaten Banjarnegara.

Dengan adanya himbauan  yang disampaikan oleh Aip Syaifuddin Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) para perajin tahu maupun tempe untuk melakukan mogok produksi sebagai bentuk protes seiring naiknya harga kedelai dan minyak goreng rata-rata mereka tidak mengetahuainya.

“Bener saya tidak mengetahui kalau hari ini ada demo serta himbauan tentang aksi mogok selama tiga hari yang disampaikan oleh Aip Syaifuddin Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), kami pedangang kecil taunya hanya pasar saja dan tidak mengetahui perkembangan yang disampaikan oleh pak Aip,” ungkap Karti salah satu pengusaha tahu di Klampok.senin (21/02/2022).

Baca Juga:  Haru dan Bangga Warnai Haflah At Tasyakur SDIT Al Ma’ruf Tegalrejo, Anak Hafal Al-Qur’an, Orang Tua Menitikkan Air Mata

Karti berharap dengan adanya aksi mogok produksi selama tiga hari yang dilakukan oleh para perajin tahu tempe di Indonesia bisa di dengar oleh pemerintah agar pelaku usaha bisa tetap bertahan untuk menghidupi keluarga serta beberapa karyawanya. 

Baca Juga:  Panen Raya Padi Sehat, Kerjasama TNI AD dan Petani Wujudkan Ketahanan Pangan

“Bayangkan saja saat ini harga kedelai sudah mencapai 11500 dan harga minyak 18rb bagaimana kami bisa bertahan, kami sudah berusaha mengurangi ukuran barang namun minat pembeli justru berkurang. Itupun dengan harga kedelai dan minyak segitu kami malah sering tombok,” keluhnya.

Senada juga di katakan Aan perajin tahu yang biasa menjajakan daganganya di pasar Purbalingga, seiring naiknya harga bahan pokok tahu di pasaran juga dibatasinya pembelian minyak curah oleh distributor atau pedangang besar.

Baca Juga:  Masih Minimnya Relawan Dalam Bidang Pemenuhan dan Perlindungan Hak Anak, LPAI Jateng Ajak Masyarakat Untuk Bergabung

” Setiap harinya biasanya saya membutuhkan sekitar 10 kilogram minyak tapi saat ini saya hanya mendapatkan jatah 8 kilogram itupun kualitas minyak yang saya dapat kayak berbeda dari biasannya, minyak yang biasa saya pake dahulu lebih cepat matang tapi saat ini agak lebih lama, saya berharap kepada pemerintah tolonglah kami dibantu agar tetap bisa produksi seperti sediakala dengan penghasilan yang cukup, bukan malah sering tombok seperti sekarang ini,” pungkas Aan.

Laporan: Iwan Setiawan | Editor: Andi Saputra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!