Samakan Visi-misi Cegah Stunting, Wali Kota Surabaya Berikan Pengarahan, Begini Jelasnya..
Istimewa. |
Laporan : Budi Santoso
Editor : Anugrah Salsabiila
SALATIGA,harian7.com – Dalam rangka
untuk menyamakan visi-misi untuk mencegah stunting hingga mengantisipasi
kematian ibu dan anak di Kota Pahlawan, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan
pengarahan kepada semua Perangkat Daerah (PD), camat, lurah, dan juga Tim
Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, di Graha Sawunggaling, Selasa (19/10/2021). Hadir
dalam pertemuan itu Ketua Tim Penggerak PKK Rini Indriyani Eri Cahyadi.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri
mengatakan TP PKK di Kota Surabaya memiliki kekuatan yang luar biasa dalam
melakukan pendataan maupun pengendalian pada tingkat RW. Sebab, PKK itu menyebar
hingga ke tingkat RW.
“Apabila kita
bisa melakukan kolaborasi dengan semua elemen yang ada, salah satunya PKK, maka
kemungkinan munculnya angka bayi stunting di Kota Surabaya bisa diantisipasi,”
kata Wali Kota Eri.
Apalagi, saat
ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kesehatan Kota Surabaya
sudah memberikan pendidikan, mulai dari pranikah hingga ibu hamil. Bahkan,
memberikan pendampingan gizi untuk ibu hamil.
“Pendampingan
ini terkait bagaimana asupan gizinya. Kalau sudah didampingi secara gizi, maka
ketika melahirkan dipastikan anak dan ibu juga sehat. Hal ini akan mengurangi
angka stunting, sekaligus mengurangi dan mencegah kematian ibu dan anak,”
ungkap dia.
Wali Kota Eri
menuturkan, kelembutan hati seorang ibu yang tertanam dalam kepribadian ibu-ibu
PKK, diyakini bisa melakukan kolaborasi tersebut. Makanya, ia pun meminta
kepada TP PKK untuk membantu Pemkot Surabaya dalam mengatasi permasalahan di
tingkat bawah.
“Saya minta
tolong kepada TP PKK untuk bisa memberikan informasi terkait apapun, termasuk
pembangunan, ekonomi, anak putus sekolah dan lainnya kepada Pemkot Surabaya,
terutama stunting,” terang dia.
Menurutnya, TP
PKK ini bisa memiliki rasa empati dan jiwa bergotong-royong untuk membantu
Pemkot Surabaya dalam menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan
kepentingan warga. Sebab, ia tak menginginkan ada pembatasan antara pemimpin,
pejabat, dan warga Kota Surabaya.
“Saya
sampaikan ini semua untuk kepentingan rakyat dan saya ingin tahu betul kondisi
rakyat di bawah, itu yang akan saya jadikan anggaran untuk Pemerintah Kota
Surabaya,” tegas dia.
Sementara itu,
Ketua Tim Penggerak PKK Rini Indriyani mengungkapkan bahwa pihaknya telah
membuat program Jago Ceting (Jagongan Cegah Stunting) pada tingkat kecamatan
dan kelurahan yang ada di Kota Surabaya. Hal ini penting untuk mengantisipasi
dan memberikan penanganan pada kasus stunting hingga kematian ibu dan anak.
“Sebetulnya
kita sudah menjalankan program, yakni Jago Ceting yang melibatkan beberapa OPD
terkait pada penuntasan masalah stunting, karena stunting ini bukan hanya
masalah kesehatan, tetapi ada juga pola asuh dan lingkungan tumbuh kembang,”
ungkap Rini Indriyani.
Oleh karena
itu, ia memastikan akan menurunkan semua kader PKK untuk mengatasi masalah
stunting, kematian ibu dan anak, serta tidak menutup kemungkinan akan
memberikan pendampingan psikologis kepada keluarga yang bermasalah itu.
“Ini tugasnya
PKK untuk menurunkan kader-kadernya melakukan pendampingan, juga dinas terkait
untuk berkolaborasi bersama. Ke depannya, apabila memang ditemukan permasalahan
dari segi mental dan lainnya, tidak menutup kemungkinan akan memberikan
pendampingan psikologis,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan