Baru Dua Bulan Berdiri, SMP Annida Raih Prestasi Sabet Tiga Tropy
| Siswa-siswi SMP Tahfizhul Quran Annida Salatiga foto bersama usai menerima tropy. |
Laporan: Bang Nur
SALATIGA,harian7.com – Terus torehkan prestasi, SMP Tahfizhul Quran Annida berhasil meraih 3 tropi dalam lomba Mata Pelajaran dan Seni Islami (MAPSI) Tingkat Kota Salatiga yang digelar pada hari Sabtu (25/9/2021) bulan lalu. Demikian diungkapkan Ahmad Fikri Sabiq, M.Pd, Kepala SMP Tahfizhul Quran Annida, kepada harian7.com, Sabtu (9/10/2021).
Dijelaskan Fikri, masing-masing tropi ini diraih oleh Danindra Thoriq Yufa Natama sebagai Juara 1 cabang Tahfidz Putra, Aninditha Candraningtyas sebagai Juara 1 cabang Tahfizh Putri , dan Imam Al-Lubawi sebagai Juara 3 cabang Kaligrafi Putra.
Disampaikanya bahwa prestasi ini menjadi sangat istimewa karena ini merupakan tropi pertama dari sekolah yang baru 2 bulan berdiri ini. Apalagi lomba MAPSI ini merupakan lomba yang cukup bergengsi di Kota Salatiga dan ada 2 siswa bisa meraih juara 1 dan seorang siswa meraih juara 3.
“Alhamdulillah, kami dari semua guru, siswa, dan orang tua merasa senang dan bangga atas prestasi anak-anak. Tropi yang diraih oleh para siswa kelas VII ini merupakan tropi pertama dari sekolah kami, sekolah baru di Salatiga yang baru berdiri 2 bulan ini,” tutur Fikri.
Pihaknya berharap semoga prestasi ini bisa memacu semangat siswa-siswi kami dalam belajar di SMP baik pelajaran umum ataupun pelajaran di pondok.
Sekolah Berbasis Pesantren
Fikri menuturkan, SMP Tahfizhul Quran Annida merupakan sekolah setingkat SMP yang sistem pembelajarannya terintegrasi dengan sistem pembelajaran berbasis pesantren. Sekolah ini berdiri juga dalam rangka melanjutkan program pendidikan Al-Qur’an yang ada di Yayasan Annida, yaitu SD Plus Tahfizhul Qur’an (PTQ) Annida yang sudah berdiri 8 tahun.
“Jadi, semua siswa-siswi SMP diwajibkan tinggal di pesantren atau asrama agar target kurikulum bisa dicapai dengan maksimal serta anak memiliki pembiasaan yang positif”tuturnya.
Fikri juga mengungkapkan, pendidikan berbasis pesantren saat ini menjadi penting karena anak berada di lingkungan yang positif dan bisa menjauhkan anak-anak dari kecanduan gadget dan game online yang mengakar di dunia anak-anak jaman sekarang.
“Selain mata pelajaran umum dari Kemdikbud, di SMP ini juga ada pelajaran keagamaan seperti akidah, fikih, akhlak, dan sebagainya,”ungkapnya.
Lebih lanjut Fikri menyampaikan, sekolah ini juga memiliki program khusus berupa hafalan Al-Qur’an. Di sekolah ini juga diterapkan pembiasaan bahasa asing (Arab-Inggris) juga pelajaran agama berbasis kitab kuning dengan makna ala pesantren atau pegon.
“Pembelajaran keagamaan berbasis makna ala pesantren atau pegon ini diharapkan bisa menjadi bekal bagi para siswa atau santri agar saat lulus dari SMP nanti mereka sudah siap melanjutkan pendidikan di pesantren,”pungkasnya.(*)











Tinggalkan Balasan