HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

BUMD Jateng Optimalkan Pasokan Oksigen Medis

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat mengecek stok oksigen

Penulis : Andi Saputra | Editor : Sodiq

SEMARANG, Harian7.com – Kebutuhan oksigen medis untuk rumah sakit di Jawa Tengah kian menurun. Pemprov Jateng memerintahkan BUMD untuk bekerja sama dengan pemasok dan mengoptimalkan Company Social Responsibility (CSR) untuk menjaga pasokan.

Ketua Satgas Oksigen Jateng Peni Rahayu mengatakan seiring penurunan kasus dan pasien Covid-19 yang dirawat di ruang isolasi rumah sakit, kebutuhan akan oksigen jauh menurun

Baca Juga:  UMP Jateng Tahun 2023 Naik 8,01%

“Waktu awal-awal Covid-19 kebutuhan oksigen sekitar 620 ton, kemudian turun sampai 400 ton sekian. Minggu ini, kita prediksi turun sampai 320 ton per hari,” ujarnya seusai rapat penanggulangan Covid-19, di kantor gubernur,” Senin (16/8).

Menurutnya, Penurunan jumlah kebutuhan medis juga diikuti dengan turunnya pelaporan kekurangan oksigen dari rumah sakit. Itu dilihat dari laporan online milik Kementrian Kesehatan (SIRS Online).

Baca Juga:  Meriahnya Perayaan Imlek di Sam Poo Kong, Ganjar Turut Memainkan Barongsai dan Minta Ampao Walikota

“Pada puncak penyebaran Covid-19 laporan kekurangan oksigen lebih dari 50 rumah sakit, per hari. Hingga kini, memang masih ada laporan kekurangan oksigen. Namun, jumlahnya menurun drastis,” jelasnya. 

Dia menuturkan, Sekarang rata-rata yang kekurangan oksigen liquid hanya sekitar empat rumah sakit. Yang lapor kekurangan oksigen berbentuk tabung itu sekitar 20, bahkan di bawah 20 sekitar 18 dan 19. Jadi kondisinya sudah sangat baik di Jawa Tengah.

Baca Juga:  Pasar dan Mal Tak Taati Peraturan Protokol Kesehatan Akan Ditutup, Itu Kata Ganjar

Dia menambahkan, Untuk menjaga keandalan pasokan oksigen, Pemprov Jateng menjalin kerja sama dengan pemasok oksigen. Penugasan itu dilakukan oleh BUMD Jateng Petro Energy, untuk menyediakan 40 ton oksigen per hari.

“Bantuan Isotank dari Bank Jateng yang jumlahnya enam, sudah datang dua. Kemudian pinjaman dari Kemenkes dua. Setelah enam isotank itu sudah datang kita bisa mengambil dari dua alokasi tambahan tersebut, secara terus menerus,” pungkasnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!