BUMD Jateng Optimalkan Pasokan Oksigen Medis
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat mengecek stok oksigen |
Penulis : Andi Saputra | Editor : Sodiq
SEMARANG, Harian7.com – Kebutuhan oksigen medis untuk rumah sakit di Jawa Tengah kian menurun. Pemprov Jateng memerintahkan BUMD untuk bekerja sama dengan pemasok dan mengoptimalkan Company Social Responsibility (CSR) untuk menjaga pasokan.
Ketua Satgas Oksigen Jateng Peni Rahayu mengatakan seiring penurunan kasus dan pasien Covid-19 yang dirawat di ruang isolasi rumah sakit, kebutuhan akan oksigen jauh menurun
“Waktu awal-awal Covid-19 kebutuhan oksigen sekitar 620 ton, kemudian turun sampai 400 ton sekian. Minggu ini, kita prediksi turun sampai 320 ton per hari,” ujarnya seusai rapat penanggulangan Covid-19, di kantor gubernur,” Senin (16/8).
Menurutnya, Penurunan jumlah kebutuhan medis juga diikuti dengan turunnya pelaporan kekurangan oksigen dari rumah sakit. Itu dilihat dari laporan online milik Kementrian Kesehatan (SIRS Online).
“Pada puncak penyebaran Covid-19 laporan kekurangan oksigen lebih dari 50 rumah sakit, per hari. Hingga kini, memang masih ada laporan kekurangan oksigen. Namun, jumlahnya menurun drastis,” jelasnya.
Dia menuturkan, Sekarang rata-rata yang kekurangan oksigen liquid hanya sekitar empat rumah sakit. Yang lapor kekurangan oksigen berbentuk tabung itu sekitar 20, bahkan di bawah 20 sekitar 18 dan 19. Jadi kondisinya sudah sangat baik di Jawa Tengah.
Dia menambahkan, Untuk menjaga keandalan pasokan oksigen, Pemprov Jateng menjalin kerja sama dengan pemasok oksigen. Penugasan itu dilakukan oleh BUMD Jateng Petro Energy, untuk menyediakan 40 ton oksigen per hari.
“Bantuan Isotank dari Bank Jateng yang jumlahnya enam, sudah datang dua. Kemudian pinjaman dari Kemenkes dua. Setelah enam isotank itu sudah datang kita bisa mengambil dari dua alokasi tambahan tersebut, secara terus menerus,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan