HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

OJK Dorong Potensi Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia

OJK Jateng saat memberikan keterangan Pers di Hotel Tentrem Semarang, Rabu (23/4). Foto (Andi Saputra/harian7.com)

Penulis : Andi Saputra | Editor : M. Nur


SEMARANG, Harian7.com – Otoritas Jasa Keuangan menginisiasi kegiatan sarasehan pada minggu kedua bulan Ramadhan sebagai salah satu media komunikasi langsung antara OJK, Pemerintah Daerah, Perumus Kebijakan, Pelaku Industri Jasa Keuangan, serta stakeholder terkait.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso mengatakan potensi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia masih sangat besar, mengingat lebih dari 87% penduduk Indonesia (230 juta orang) adalah muslim dengan 56,7% populasinya tinggal di daerah perkotaan.

Baca Juga:  7 Kelebihan IoT (Internet of Things) Smart Door Lock dan Manfaatnya

“Hal tersebut didukung pula dengan nilai industri halal yang terus meningkat, pada tahun 2020 mencapai Rp 3 Miliar. Indonesia juga dinobatkan sebagai Destinasi Wisata Halal terbaik di dunia menurut Global Moslem Travel Index 2019,”ujarnya, di Hotel Tentrem Semarang, Jumat (23/4).

Menurutnya, Selain market share yang relatif rendah dibanding konvensional, tantangan lain dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia diantaranya competitiveness produk/layanan dan tingkat literasi yang masih rendah, serta terbatasnya SDM untuk mendukung pengembangan sektor syariah.

Baca Juga:  Festival Freelancer Terbesar Hadir di Jakarta! Merayakan Peran Freelancer dalam Ekosistem Bisnis Indonesia

“Tingkat literasi keuangan syariah hanya sebesar 8,93%, sementara indeks literasi nasional tercatat sebesar 38,03% tantangan tersebut dapat dihadapi dengan strategi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah antara lain dengan penguatan Lembaga Keuangan Syariah melalui peningkatan permodalan dan SDM, integrasi ekosistem keuangan syariah dengan riset,”jelasnya. 

Baca Juga:  Voice x AI Hadirkan Tren Baru dalam Dunia Bisnis

Sementara itu, Direktur Utama BSI, Hery Gunardi menuturkan saat ini BSI masih dalam tahap merger aktivitas operasional setelah proses legal merger selesai pada tanggal 1 Februari 2021. 

Menurutnya, BSI telah berkomitmen untuk melakukan pembenahan pasca merger sehingga bisa lebih efisien dan memberikan layanan yang kompetitif bagi masyarakat. 

“BSI diharapkan mampu lebih berperan sebagai pilar baru ekonomi indonesia serta memberi dukungan terhadap pemulihan ekonomi khususnya di Jawa Tengah,”pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

HIBURAN

SPORT

error: Content is protected !!